Find Us On Social Media :

Vaksin Covid-19 Pil Mulai Diuji Klinis, Seperti Minum Obat Biasa

Vaksin Covid-19 bentuk pil.

GridHEALTH.id - Berbagai penelitian tentang virus corona (Covid-19) terus dikembangkan para peneliti di dunia.

Terbaru, perusahaan farmasi Oravax mengumumkan bahwa pihaknya telah mengembangkan vaksin Covid-19 berbentuk pil dan akan segera diuji klinis dalam waktu dekat.

Baca Juga: CDC; Risiko Infeksi Covid-19 Turun 90 Persen Setelah Suntikan Vaksin Pfizer dan Moderna Kedua

Pengembangan vaksin Covid-19 berbentuk pil ini juga diklaim akan mempermudah masyarakat karena bisa diminum sendiri di rumah.

Hal itu disampaikan langsung oleh Nadav Kidron, CEO Oramed, perusahaan Israel-Amerika Serikat yang ikut membentuk Oravax, seperti dilansir WebMD dari Business Insider, Selasa (25/3/2021) dalam artikel "Clinical Trials Planned for Oral COVID-19 Vaccine".

"Vaksin oral memungkinkan orang untuk mengonsumsi vaksin sendiri di rumah," katanya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo; ' Vaksinnya Ada atau Tidak?' Saat Tahu Sekolah Tatap Muka Harus Dimulai Juli 2021

Kidron menambahkan, vaksin Covid-19 berbentuk pil dapat disimpan pada suhu kamar.

"Dengan begitu vaksin pil lebih mudah didapatkan di mana pun di seluruh dunia," imbuhnya seperti dilaporkan Jerusalem Post.

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Menurut Kemenkes; Bersinggungan dengan Babi, Ahli Virus ITB; Tidak Mengandung Enzim Hewani

Dikutip dari Webmd, Kidron mengatakan bahwa kandidat vaksin Oravax menargetkan tiga protein struktural dari virus corona SARS-CoV-2.

Berbeda vaksin Pfizer dan Moderna yang menargetkan spike protein tunggal.

Kidron mengklaim bahwa hal itu membuat vaksin mereka lebih kebal terhadap varian Covid-19.

Baca Juga: Tembus 10 Juta Vaksin, Indonesia Tempati Urutan ke-4 Terbanyak yang Berhasil Penuhi Target Vaksinasi Covid-19

Selain itu, vaksin mereka berbahan dasar ragi sehingga membuatnya lebih murah untuk diproduksi.

Dalam studi pada hewan, Oravax menyatakan vaksin mereka meningkatkan kekebalan sistemik melalui immunoglobulin G (IgG) atau antibodi paling umum dalam darah dan cairan tubuh yang melindungi dari infeksi virus, serta imunoglobulin A (IgA).

Baca Juga: Kemenkes Akui Vaksinasi Lansia Mengecewakan, Ternyata Ini Penyebabnya

"Oravax mengantisipasi untuk memulai studi klinis selama kuartal kedua tahun 2021," tulis perusahaan tersebut.

Meskipun begitu, data pengujian pada hewan dari vaksin Oravax belum dipublikasikan.(*)

Baca Juga: Evaluasi CDC Setelah 1 Bulan Penyuntikan Global, Vaksin Covid-19 Pfeizer-BioNTech Juara dengan Hasil 90% Drop Risiko Infeksi

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL