GridHEALTH.id - Aksi teror nekat di Mabes Polri Jakarta yang tidak jauh dari ruangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang terjadi kemarin, sempat membuat heboh masyarakat Indoensia.
Rekaman video CCT berdurasi 1 menit 36 detik paska kejadian begitu cepat menyebar di jejaring media sosial masyarakat.
Karenanya aksi teroris yang Mabes Polri yang terjadi pada pukul 16-an (31/3/2021), langsung diketahui banyak orang dengan cepat.
Banyak yang menyayangkan kejadian tersebut. Termasuk menyayangkan pelaku teror ditembak mati ditempat. Sebab ada warganet yang menyebut jika dilumpuhkan dan ditangkap hidup-hidup bisa membongkar jaringannya.
Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam Keterangannya kepada Pers aksi teror yang dilakukan di Mbes Polri itu dilakukan oleh perempuan.
Baca Juga: 1 dari 3 Anak Indonesia di Bawah usia 5 Tahun Mengalami Anemia
Identitasnya sudah diketahui, berinisial ZA, dan dia merupakan pelaku 'lone wolf' berideologi Negara Islam Irak Suriah (ISIS).
Lone wolf adalah merujuk pada aksi teror yang dilakukan secara individu atau sendiri. Selain itu, kata Listyo, berdasarkan pengecekan terhadap akun media sosial milik ZA, diketahui bahwa yang bersangkutan memiliki ideologi ISIS. Namun Listyo tak merinci unggahan yang dimaksud."Ideolgi ISIS yang dibuktikan dengan postingan yang bersangkutan di sosmed," ucap Listyo.Diekathui juga, pelaku penembakan di Mabes Polri kemarin sebelum melakukan aksinyasempat meminta maaf.
Pelaku pun pamit di grup Whatsapp keluarga dan meninggalkan surat wasiat di rumah.
Baca Juga: Ganjar Pranowo; ' Vaksinnya Ada atau Tidak?' Saat Tahu Sekolah Tatap Muka Harus Dimulai Juli 2021
Temuan itu berdasarkan penyelidikan pihak kepolisian, yang mendatangi rumah pelaku berinisial ZA di kawasan Ciracas, Jakarta Timur.
"Kita temukan saat penggeledahan di rumahnya surat wasiat dan ada kata-kata di Whatsapp grup keluarga bahwa yang bersangkutan pamit," ungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Rabu malam.
Dalam surat wasiat itu, Zakiah Aini meminta maaf telah mengambil keputusan yang menurutnya adalah 'jalan rasul'.
Padahal Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri dengan tegas menyatakan aksi-aksi terorisme merupakan bentuk tindakan tercela dalam agama.
Dalam permintaan maafnya ZA mengatakan, "Mama, sekali lagi Zakiah minta maaf. Zakiah sayang banget sama Mama. Tapi Allah lebih menyayangi hamba-Nya, Makanya Zakiah tempuh jalan ini sebagaimana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan Zakiah dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk Mama dan keluarga di akhirat," demikian tulisan Zakiah pada dua lembar surat wasiat, dilansir dari detikcom (29/3/2021).Selain itu, Zakiah juga meminta keluarganya untuk berhenti berhubungan dengan bank. Menurutnya, bank itu riba dan tidak diridhoi Allah."Pesan Zakiah untuk Mama dan keluarga, berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi Allah. Pesan berikutnya agar Mama berhenti bekerja menjadi Dawis yang membantu kepentingan pemerintah thogut," katanya.(*)
Baca Juga: Iseng Makan Mi Samyang, Pria Ini Justru Tuli Mendadak, Kok Bisa?
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL