GridHEALTH.id -Beberapa waktu lalu Indonesi berduka karena provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tertimpa musibah banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah wilayah.
Musibah alam yang melanda NTT itu diakibatkan karena curah hujan yang tinggi.
Baca Juga: 5 Pola Hidup Sederhana yang Efektif Hindari Risiko Kista Ginjal
Bayangkan saja, intensitas hujan kala bencana terjadi di atas 150 mm di wilayah NTT selama empat hari.
Itu adalah curah hujan tertinggi selama dua hari berturut-turut terukur di Stasiun Meteorologi Eltari sebesar 241 mm dan 306 mm.
Berikutnya adalah di Stasiun Klimatologi Kupang yaitu sebesar 230,2 mm dan 332.1 mm.
Hal tersebut kemudian menyebabkan bencana hidrometeorologis.
Karena bencana alam tersebut BNPB maloprkan pada Rabu (7/4/2021) per pukul 14.00 WIB, ada 124 korban jiwa akibat bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT), yang memiliki populasi kurang lebih 5,3 juta jiwa.
Selain itu, terdapat 74 orang yang masih dinyatakan hilang, dengan yang terbanyak dari Kabupaten Lembata berjumlah 44 orang.
Ternyata dihari yang sama, negata tetangga Timor Leste pun mengalami hal yang sama dengan NTT, bahkan jauh lebih parah kondisinya. Apalagi Timor Leste kini tengah terpuruk karena Covid-19.
Melansir situs PBB, ada juga kekhawatiran COVID-19 akan menyebar dengan cepat setelah banjir.
Negara kecil yang jumlah penduduknya kurang lebih hanya 1,3 juta jiwa ini tercatat memiliki hampir 500 kasus aktif Covid-19.
Menurut laporan bbc.com (6/4/2021), banyak korban diyakini berasal dari ibu kota negara, Dili.
Baca Juga: Penyanyi Cantik Era 80-an Ini Lumpuh dan 2 Kali Mati Suri; Hati Dicuci Seperti di Ruang Operasi
Sedikitnya 27 orang juga tewas di Timor Leste, ribuan orang juga kehilangan tempat tinggalnya akibat tersapu banjir dasyat tersebut, menurut ABC News, Selasa (6/4/21).
Karena musibah tersebut, sampai-sampai pemerintah Timor Leste akan segera meminta bantuan dari negara-negara tetangga untuk memulihkan kondisi ini.
Menteri Pemerintah Timor Leste, Fidelis Leite Magalhaes, mengatakan pemerintah masih menilai dampak banjir tetapi mengisyaratkan negaranya akan meminta lebih banyak bantuan segera.
Baca Juga: Bisa Menyerang Semua Golongan, Penyakit Yang Disebabkan Oleh Kekurangan Gizi
"Pemerintah akan meminta bantuan dari negara sahabat, terutama Australia mengingat kedekatannya dan sumber daya yang tersedia serta pengalaman dalam penanggulangan bencana, setelah melakukan penilaian kerusakan," kata Fidelis Leite Magalhaes kepada ABC.
Uni Eropa mengatakan siap menawarkan bantuan kepada Timor Leste.
Mereka prihatin dengan kondisi Timor Leste. Melansir channelnewsasia.com, negara miskin yang tengah berjuang menghadapi pandemi Covid-19 justru semakin sengsara dengan bencana ini.
"Bencana banjir datang pada saat Timor-Leste bekerja keras untuk menahan penyebaran COVID-19 di antara penduduknya, menempatkan beban tambahan yang cukup besar baik pada sumber daya maupun pada rakyat Timor," kata Uni Eropa.(*)
Baca Juga: Berkah Pandemi, 40 Orang Ini Justru Kaya Mendadak Karena Covid-19
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL