Encephalitis lethargica memiliki gejala demam tinggi, sakit kepala, bahkan tidak adanya respon fisik dan mental.
Selain itu, penderita juga mengalami pergerakan mata yang tidak normal, lemahnya tubuh bagian atas, sakit pada otot, tremor, leher kaku, perubahan perilaku bahkan hingga koma.Pada 1917-1928 epidemi encephalitis lethargica tersebar di seluruh dunia. Tercatat hingga ribuan orang yang terkena penyakit ini mengalami Parkinson setelahnya. Gejalanya yang aneh, penyebaran yang cepat, hingga hilangnya epidemi secara tiba-tiba membuat orang-orang takut dan mengira ini ulah tukang sihir yang menggunakan ilmu santet.
3. Fetus-in-fetu
Fetus-in-fetu adalah kejadian yang amat langka terjadi. Ini terjadi karena adanya malformed fetus atau janin yang berkembang dengan tidak sempurna menempel atau berada di dalam tubuh seseorang.Seharusnya, orang ini merupakan saudara kembarnya sejak di rahim ibunya dahulu. Karena berada di dalam tubuh, terkadang penderita baru menyadari setelah ia tumbuh besar.Pada 2006 di India, seorang anak berumur 9 tahun memiliki benjolan di tubuhnya. Setelah dicek dengan USG dan CT scan pada tubuhnya, terlihat sebuah massa fetus dengan tulang serta jaringan di sekitarnya dengan ukuran sekitar 10×10 cm.Setelah di keluarkan, bahkan terdapat pula rambut dengan panjang 30cm.4. Epilepsi
Budaya tertentu masih memiliki kepercayaan bahwa ketika seseorang kejang sebenarnya ia sedang kerasukan roh jahat, namun faktanya kejang adalah murni sebuah kondisi medis.Epilepsi atau yang dikenal masyarakat sebagai ayan, adalah gangguan saraf otak kronis yang ditandai dengan kejang berulang secara spontan. Tidak semua kejang adalah epilepsi, namun biasanya setiap epilepsi selalu ditandai dengan kejang.
Baca Juga: Guru dan Kepsek di Lumajang Hukum 10 Murid Hingga Tangannya Melepuh Pakai Korek Api