GridHEALTH.id - Sakit berat yang dialami penyanyi cantik asal Manadi era 80-an ini sungguh misterius, tapi menarik untuk disimak.
Bagaimana tidak, penyanyi cantik yang lagunya pernah populer di era 80-an dengan judul 'Ingin Menyambung Hidup' tidak ubahnya dengan lagu yang dibawakannya.
Baca Juga: Mudah Dilakukan Sampai Hemat Biaya, Ini Berbagai Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan
Dalam sakitnya, penyanyi berambut ikal ini sampai memgalami lumpuh.
Malah menurut pengakuannya, dirinya sampai mati suri hingga dua kali.
Dalam mati suri itu dirinya mengatakan jika dia memgalami banyak hal yang belum pernah dia tahu sebelumnya.
Mulai dari dikubur, hati dicuci di ruang operasi, hingga melihat jelas banyak pelayat yang menangisinya.
Pengalaman dikubur itu sempat dia tanyakan ke keluarga, setelah dirinya sadar.
Menurut pengakuan keluarga, dirinya justru di larikan ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit dirinya diikat.
Baca Juga: Berkah Pandemi, 40 Orang Ini Justru Kaya Mendadak Karena Covid-19
Sebelum mengalami kejadian menyeramkan itu, Menurut wanita kelahiran Menado 23 Januari 1963 ini, Connie Constantia pernah berkelahi dengan mahluk gaib.
"Saya tak bisa menjelaskan mahluk apa itu. yang jelas tubuh saya dicabik-cabik.
Lalu mendengar suara yang tak ada wujudnya." tuturnya.
Waktu itu menurut Connie Constantia, teman-temannya seperti Ermi Kulit, Lis Suhadi, termasuk Abdi Slank yang melihatnya sekilas seperti orang gila.
Ermi Kulit ketika dihubungi pun mengatakan hal yang sama.
Bahkan Ermi Kulit merasa ada yang aneh pada sosok Connie Constantia ini.
"Wah ini udah nggak bener nih saya cuma bisa naik sambil bilang aduh teman saya ini udah gila, udah gak normal. Itu beneran karena kejadiannya ada di kamar saya," tutur Ermi Kulit.
Baca Juga: Jangan Takut Merkuri Pada Ikan Laut, Ikan yang Kadarnya Tinggi Jauh Lebih Sedikit Jenisnya
Tapi setelah mengalami mati suri dua kali, Connie mengaku seperti terlahir kembali bahkan punya indera keenam.
"Hati saya dicuci bersih. Saya berada di ruangan penuh lampu seperti masuk ke ruang operasi dan iblis sudah tak mau lagi masuk," ujar Connie.
Pengakuan Connie ada orang yang membenci dirinya karena iri. Karenanya dirinya diguna-guna selama 17 tahun.
Baca Juga: Uni Eropa dan Inggris Hentikan Uji Coba Vaksin Covid-19 AstraZeneca Pada Anak
Hal itu semua diceritakannya di Channel Youtube Intens Investigasi yang tayang pada Senin (3/2/2020).
Mengenai pengelaman Connie Constantia tidak bisa dijelaskan secara medis dan ilmiah.
Tapi ada yang harus kita tahu, beberapa kondisi yang dulu disebut kena guna-guna pada zaman dahulu, ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah, seperri berikut ini;
1. Keracunan Ergot fungus
Ergot fungus atau Claviceps purpurea adalah jamur yang menyerang tanaman gandum. Tanaman gandum yang terserang akan berubah menjadi warna hitam.Jika ini termakan, si pemakan akan mengalami gejala seperti sakit pada otot, muntah-muntah, halusinasi, serta kulit seperti tercakar. Gejala ini terekam dalam Salem witch trials.Salem witch trials adalah salah satu kasus yang cukup terkenal pada zaman modern awal. Peristiwa ini terjadi di Amerika zaman kolonial pada 1692-1693 yang mengakibatkan hampir 300 orang tertuduh dan 30 orang dihukum gantung karena merebaknya penyakit bergejala aneh.
Saat ini, para ahli menduga bahwa penyakit yang terjadi pada saat itu terjadi karena tanaman panen mereka terserang Ergot fungus.
Baca Juga: Kurangi Efek Samping, Konsumsi Makanan dan Minuman Ini Sebelum dan Sesudah VaksinasiPeneliti menemukan bahwa serangkaian gejala di atas disebabkan oleh zat aktif ergot alkaloids (asam lisergat) yang ada dalam jamur tersebut.
Asam lisergat inilah yang mendasari kemunculan LSD (Lysergyc Acid Diethylamide), narkotika sintetis jenis halusinogen yang dapat memunculkan halusinasi berat pada penggunanya. LSD dibuat dari sari jamur ergot kering.
2. Encephalitis Lethargica
Encephalitis lethargica atau disebut juga penyakit von Economo adalah sebuah penyakit yang belum diketahui penyebabnya.
Baca Juga: Seorang Nakes di Aceh Lumpuh Setelah Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua
Encephalitis lethargica memiliki gejala demam tinggi, sakit kepala, bahkan tidak adanya respon fisik dan mental.
Selain itu, penderita juga mengalami pergerakan mata yang tidak normal, lemahnya tubuh bagian atas, sakit pada otot, tremor, leher kaku, perubahan perilaku bahkan hingga koma.Pada 1917-1928 epidemi encephalitis lethargica tersebar di seluruh dunia. Tercatat hingga ribuan orang yang terkena penyakit ini mengalami Parkinson setelahnya. Gejalanya yang aneh, penyebaran yang cepat, hingga hilangnya epidemi secara tiba-tiba membuat orang-orang takut dan mengira ini ulah tukang sihir yang menggunakan ilmu santet.
3. Fetus-in-fetu
Fetus-in-fetu adalah kejadian yang amat langka terjadi. Ini terjadi karena adanya malformed fetus atau janin yang berkembang dengan tidak sempurna menempel atau berada di dalam tubuh seseorang.Seharusnya, orang ini merupakan saudara kembarnya sejak di rahim ibunya dahulu. Karena berada di dalam tubuh, terkadang penderita baru menyadari setelah ia tumbuh besar.Pada 2006 di India, seorang anak berumur 9 tahun memiliki benjolan di tubuhnya. Setelah dicek dengan USG dan CT scan pada tubuhnya, terlihat sebuah massa fetus dengan tulang serta jaringan di sekitarnya dengan ukuran sekitar 10×10 cm.Setelah di keluarkan, bahkan terdapat pula rambut dengan panjang 30cm.4. Epilepsi
Budaya tertentu masih memiliki kepercayaan bahwa ketika seseorang kejang sebenarnya ia sedang kerasukan roh jahat, namun faktanya kejang adalah murni sebuah kondisi medis.Epilepsi atau yang dikenal masyarakat sebagai ayan, adalah gangguan saraf otak kronis yang ditandai dengan kejang berulang secara spontan. Tidak semua kejang adalah epilepsi, namun biasanya setiap epilepsi selalu ditandai dengan kejang.
Baca Juga: Guru dan Kepsek di Lumajang Hukum 10 Murid Hingga Tangannya Melepuh Pakai Korek Api
Beberapa jenis kejang memiliki gejala seperti tubuh diam mematung atau menjadi kaku yang seringnya datang tiba-tiba. Gejala epilepsi seperti ini terkadang membuat pasien menghentikan apa yang sedang dikerjakannya.Raut muka penderitanya bisa tampak kosong dan kebingungan, bahkan tidak merespon sekelilingnya. Dari sinilah anggapan epilepsi sebagai efek guna-guna ilmu santet.
5. Gangguan jiwa
Gangguan jiwa adalah sebuah istilah besar yang menaungi banyak penyakit mental. Beberapa contohnya termasuk depresi, gangguan kecemasan, gangguan bipolar, gangguan kepribadian, trauma, dan gangguan makan.Salah satu penyakit mental yang paling banyak ditemui di Indonesia adalah skizofrenia, atau yang dikenal masyarakat sebagai “gila”.
Baca Juga: Sering Dihubungkan Dengan Pembekuan Darah, Masalah Vaksin AstraZeneca Diungkap Badan Pengawasa Obat EropaTak sedikit masyarakat yang memandang ini sebagai gejala guna-guna ilmu santet, bahkan ditempeli jin sejak kecil. Bahkan stigma kuno masyarakat Indonesia terhadap gangguan mental ini masih melekat hingga sekarang. Pada tahun 2014 dilaporkan terjadi 1274 kasus penderita gangguan jiwa yang dipasung di Indonesia.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL