Meski demikian, pemberian vaksin AstraZeneca tetap dilanjutkan dengan mempertimbangan kejadian tersebut berdasarkan jumlahnya.
Yaitu dengan jumlah suntikan secara internasional termasuk kejadian yang sangat jarang.
"Kita melihat apakah ada urgensi atau distop atau mengaitkan dengan mutu dan kualitas vaksin itu harus hati-hati.
Jadi harus melihat presentase kejadian tersebut. Kejadian AstraZeneca sampai saat ini masih dikatakan kejadian yang sangat jarang," ungkapnya.
Selain itu, berdasarkan hasil kajian yang sudah disampaikan oleh regulator obat di Eropa atau EMA maupun Inggris, menyepakati dan merekomendasikan bahwa vaksinasi masih bisa diteruskan.
"Blood clot tidak ada kejadianya di Indonesia dan tentunya kami mengikuti kejadian di luar, maka kami menyimpulkan penyuntikan Vaksin AstraZeneca tetap dilanjutkan," terang Penny.(*)
Baca Juga: Vaksin Nusantara Menurut Siti Fadilah Supari, Jangan Dijegal, Akan Untungkan Indonesia
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL