GridHEALTH.id - Bulan Ramadan ditandai dengan beberapa umat muslim menjalankan ibadah puasa dari subuh hingga matahari terbenam.
Namun banyak golongan yang diperbolehkan tidak mengikuti puasa karena bisa saja membahayakan kondisi kesehatannya, salah satunya adalah penyandang diabetes.
Pasien dengan diabetes yang tidak terkontrol menghadapi kemungkinan risiko metabolik besar termasuk hipoglikemia, hiperglikemia dengan atau tanpa risiko ketosis yang akan datang, dehidrasi, dan trombosis.
Penderita diabetes dapat dikelompokkan menjadi empat kategori berdasarkan tingkat risiko yang terkait dengan puasa.
Baca Juga: Tip Diabetes : Makan Buah Naga Untuk Mengatur Kadar Gula Darah
Aturan yang direkomendasikan untuk orang-orang dalam kategori 1 dan 2 adalah bahwa mereka dilarang berpuasa untuk mencegah melukai diri sendiri.
Hal ini berdasarkan kepastian atau kemungkinan yang lebih besar bahwa kerugian akan terjadi.
Melansir dari webmd.com dalam artikel 'Can You Fast If You Have Diabetes?', ada banyak desas-desus dan juga pertanyaan tentang puasa bagi penyandang diabetes.
Antaralain, tidak makan untuk jangka waktu tertentu atau menguranginya secara drastis untuk kesehatan yang lebih baik.
Ada juag pertanyaan, "jika kita penyandang diabetes, apakah aman dan akan membantu menurunkan berat badan, mengontrol gula darah, dan bahkan mungkin membutuhkan lebih sedikit obat?"
Jawabannya adalah mungkin. Beberapa penelitian menunjukkan puasa mungkin bermanfaat bagi penderita diabetes.
Tapi ini bukan pengobatan umum. American Diabetes Association tidak merekomendasikan puasa sebagai teknik pengelolaan diabetes.
Baca Juga: 4 Penyakit Mulut Akibat Kebiasaan Jorok dan Kelalaian yang Dilakukan Berulang Tiap Hari
Asosiasi tersebut mengatakan perubahan gaya hidup, termasuk terapi nutrisi medis dan lebih banyak aktivitas fisik. Sebagai landasan untuk menurunkan berat badan dan pengendalian diabetes yang baik.
Jika berpikir untuk mencoba puasa dan menderita diabetes, kita pasti ingin tahu apa risikonya, bagaimana cara menghindarinya, dan mengapa harus memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu.
Pertanyaan banyak orang ini pun dijawab oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Endokrin-Metabolik-Diabetes) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, dr. Marina Epriliawati, Sp.PD, KEMD.
Ia mengatakan bahwa pasien penderita penyakit diabetes masih bisa melakukan ibadah puasa pada bulan Ramadan.
Namun tentunya ada beberapa hal yang harus mereka perhatikan sebelum menjalani puasa. Yang pertama adalah, para penderita diabetes ini harus mengendalikan kadar gula darahnya terlebih dahulu.
Baca Juga: Tetap Vaksin Covid-19 di Bulan Ramadan, Ini Tips yang Perlu Diperhatikan Bagi Semua Orang
Kadar gula darah yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan si penderita.
Dampak ini tidak hanya dapat dirasakan dalam jangka pendek saja, namun juga jangkan panjang.
"Untuk pasien diabetes, sebenarnya boleh pada prinsipnya berpuasa apabila glukosa (zat gula) darahnya terkontrol," ujar dr Marina, dalam talkshow live Instagram @radiokesehatan, Senin (19/4/2021).
Selain mengendalikan gula darah, para penyandang diabetes yang hendak berpuasa diharapkan benar-benar mengetahui kondisinya.
Baca Juga: Cerdas Memilih Makanan Agar Terhindar Dari Diabetes, Ikuti Saran Ahli
Apakah mereka mengalami komplikasi serius seperti jantung, ginjal atu organ tubuh lainnya.
"Terus tidak ada komplikasi-komplikasi serius lainnya yang kira-kira bisa berbahaya pada saat pasien berpuasa ramadan," kata dr Marina.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL