GridHEALTH.id - Walau tidak mendapat restu dari BPOM untuk melanjutkan penelitian klinisnya, di mata masyarakat Vaksin Nusantara besutan mantan Menkes dr Terawan lain lagi.
Walau banyak yang mengatakan Vaksin Nusantara melanggar kaidah riset dan medis, hingga banyak stetment dari pakar juga pemerintah yang miring mengenai Vaksin Nusantara.
Baca Juga: Gemar Konsumsi Kopi Saat Sahur? Waspada Diuresis Pada Tubuh, Apa Itu?
Tapi dilain pihak, banyak juga masyarakat Indoensia dari kalangan peneliti, ahli, bahkan Profesor, dan mantan Menkes Ibu Siti Fadilah Supari, mendukung Vaksin Nusantara.
Bahkan beliau, ibu Siti Fadilah Supari, mengajukan diri menjadi relawan penelitian Vakisn Nusantara besutan dr. Terawan.
Sebelumnya tokoh politik nasional yang juga seorang pengusaha besar, Abu Rizal Bakrie sudah mengajukan diri untuk mendapat Vaksin Nusantara.
Bahkan beliau sudah disuntik Vaksin Nusantara untuk penelitian lanjutan ini.
Tak sampai disitu, tokoh parati politik, hingga waklil rakyat yang duduk di DPR RI pun berbondong-bondong mengajukan diri siap disuntuk Vaksin Nusantara untuk penelitian.
Seolah tak mau kalah, para artis Indonesia ternama pun mengajukan diri, bahkan sudah ada yang disuntik Vaksin Nusantara untuk penelitian.
Baca Juga: Inilah Faktor yang Memengaruhi Obesitas Pada Anak, Bisa Karena Riwayat Persalinan juga Saat Bayi
Salah satu selebritis tanah air yang menjadi relawan Vaksin Nusantara adalah Anang Hermansyah dan istrinya, Ashanty.
Bahkan diketahui, melalui unggahan Instagram storynya, Ashanty sudah vaksin dengan Vaksin Nusantara tahap 1.
Banyak warganet yang penasaran apakah Ashanty vaksin menggunakan Vaksin Nusantara yang digagas oleh Dokter Terawan.
"Iya (jadi relawan vaksin Nusantara)," jawab Anang dikutip dari Kompas.com.
Namun, Anang dan Ashanty belum menjelaskan lebih lanjut terkait kapan vaksin itu mereka terima dan apakah ada efek sampingnya.
Baca Juga: Indonesia Ternyata Bisa Alami Gelombang Ketiga Covid-19 Menurut Epidemiolog UI
Ashanty dan Anang memang dikenal cukup dekat dengan Dokter Terawan dan sering terlihat berobat di RSPAD Gatot Subroto.
Ashanty juga merupakan pasien yang ditangani dokter Terawan terutama saat penyakit autoimunnya kambuh belakangan ini.
Dengan konfirmasi tersebut, Anang dan Ashanty bergabung dengan beberapa tokoh yang juga telah menerima sampel vaksin Nusantara.
Baca Juga: Setelah Jokowi Mendukung, Siti Fadilah Supari Siap jadi Relawan Vaksin Nusantara:
Banyak alasan bagi BPOM untuk tidak merestui Vaksin Nusantara.
Salah satunya, menurut BPOM berdasarkan data studi vaksin Nusantara, tercatat 20 dari 28 subjek atau 71,4% relawan uji klinik fase I mengalami Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) dalam grade 1 dan 2.
Efek samping yang ditimbulkan antara lain gatal, nyeri, hingga bertambahnya kadar kolesterol dalam darah.
Pembuatan Vaksin Nusantara dinilau BPOM ada kelemahan-kelemahan terkait penjaminan mutu dan keamanan.
Baca Juga: Ustaz Zacky Mirza Mengidap Pneumonia Bukan Covid-19, Ini Gejalanya
"Semua pertanyaan (saat hearing) dijawab oleh peneliti dari AIVITA Biomedica Inc, USA, di mana dalam protokol tidak tercantum nama peneliti tersebut. Peneliti utama: dr Djoko (RSPAD Gatot Subroto) dan dr Karyana (Balitbangkes) tidak dapat menjawab proses-proses yang berjalan karena tidak mengikuti jalannya penelitian," papar Kepala BPOM Penny Lukito, dalam keterengan tertulisnya (14/4/2021).
Tapi kini, mengenai hal ini sudah diteken Nota Kesepahaman antara KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kepala BPOM Penny K Lukito.
Penelitian vaksin Nusantara itu tidak boleh dikomersilkan dan hanya dipergunakan untuk diri pasien sendiri.
Nantinya, penelitian ini akan dilanjutkan di RSPAD Gatot Subroto.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL