GridHealth.id - Kasus Covid-19 kembali melonjak bertepan dengan ramainya turnamen sepak bola di tanah air.
Turnamen sepak bola yang baru saja digelar adalah Piala Menpora 2021.
Setelah selesai Turnamen sepak bola tersebut yang dimenangkan oleh Persija atas Persib Bandung dengan skor 2-1, hari ini Jakarta dikagetkan dengan melonjaknya kasus Covid-19 di DKI Jakarta.
Apakah ini karena event sepak bola, atau ada hal yang lain?
Menurut informasi melonjaknya kasus Covid-19 di Jakarta itu terjadi pada klaster perkantoran.
Menurut data dari akun resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, @dkijakarta di Instagram, Sabtu (24/4), kasusnya sudah melonjak semenjak satu pekan terakhir dilansir.
Dilaporkan, pada periode 5-11 April 2021 terdeteksi kasus Covid-19 di 78 perkantoran dengan jumlah kasus 157.
Mengenai hal ini, menurut Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono, lonjakan kasus Covid-19 di klaster perkantoran di wilayah DKI Jakarta harus dilihat dari dua hal;
Baca Juga: Kembali Klaster Covid-19 Perkantoran di DKI Jakarta Merebak, 12-18 April Ada 425 Kasus Positif
1. Kepatuhan karyawan menerapkan protokol kesehatan selama berada di kantor
2. Penggunaan transportasi umum saat menuju ke kantor.
Ia mengatakan, apabila kantor tidak menerapkan protokol kesehatan dengan benar maka penularan virus Corona dapat terjadi di lingkungan kantor.
Baca Juga: Kembali Klaster Covid-19 Perkantoran di DKI Jakarta Merebak, 12-18 April Ada 425 Kasus Positif
Namun, apabila kasus Covid-19 tetap terjadi di kantor yang menerapkan protokol kesehatan, maka penggunaan transportasi umum para karyawan harus ditelusuri.
"Angkutan misal, naik KRL, naik bus bareng, jadi harus dilakukan contact tracing yang benar-benar serius terhadap klaster perkantoran. Kalau itu terjadi di angkutan umum, maka angkutan umum yang dibetulin, bukan kantornya," kata Tri saat dihubungi, Kompas.com, Senin (26/4/2021).
Di tengah situasi seperti ini, menggunakan kendaraan umum memang sangatlah dihindari. Namun bagi kamu yang terpaksa harus bepergian ke luar rumah dan harus menggunakan transportasi umum, tetaplah berhati-hati dan waspada.
Peningkatan kewaspadaan tersebut penting, mengingat Covid-19 gampang menular lewat cipratan dahak atau bersin (droplet) dari jarak dua meter.
Melansir Live Science, beberapa virus dari droplet bisa bertahan di atas permukaan benda seperti logam atau plastik selama beberapa waktu.
Nah,supaya aman di transportasi umum, baiknya kita semua mewaspadai dan mengindahkan tujuh hal berikut ini
1. Hindari main ponsel saat naik kendaraan umum
Sejumlah ahli menyarankan agar Anda tidak menggunakan gawai atau ponsel saat naik kendaraan umum. Anda bisa membangun kebiasaan ini dengan memindahkan ponsel atau ponsel ke tempat yang sulit dijangkau di dalam tas.
Selain itu, bersihkan ponsel dengan lap atau tisu antimikroba secara berkala setelah digunakan.
2. Jangan memegang wajah
Mulut, mata, dan hidung adalah pintu masuk berbagai penyakit menular.
Saat tangan yang kotor memegang beberapa bagian wajah, virus yang menempel di benda sekitar tanpa sengaja bisa masuk ke tubuh.
Untuk itu, sebisa mungkin jangan memegang wajah saat kondisi tangan belum benar-benar bersih.
3. Lindungi diri dari paparan batuk atau bersin
Saat seseorang batuk atau bersin tanpa masker di bus atau kereta, sebisa mungkin Anda bergeser ke sisi yang berjauhan dari sumber penyakit tersebut.
Akan tetapi, saat kondisi transportasi publik sedang penuh sesak dan Anda tidak mungkin bergeser, sebaiknya Anda membuang muka dari sumber batuk atau bersin tanpa pelindung masker tersebut.
Buang muka ke arah berlawanan dari cipratan batuk atau bersin seseorang.
4. Hindari menyentuh tiang, pegangan, pintu, atau kursi
Meminimalkan kontak dengan tiang, pegangan, pintu, atau kursi di transportasi publik yang belum terjamin kebersihannya dapat mengurangi risiko tertular penyakit.
Namun, apabila Anda kepepet dan butuh pegangan di komuter atau bus agar tidak terjatuh, gunakan tisu untuk mengakses pegangan tersebut.
Setelah turun dari transportasi publik, jangan lupa buang tisu tersebut ke tempat sampah. Lalu, bersihkan tangan Anda dengan seksama.
5. Jangan makan atau minum saat naik angkutan umum
Makan atau minum saat naik angkutan umum meningkatkan risiko penularan penyakit.
Pasalnya, saat Anda makan atau minum di atas kendaraan umum, besar kemungkinan Anda menyentuh mulut.
6. Bersihkan tangan setelah turun dari kendaraan umum
Jaga kebersihan dengan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama 20 detik, atau gunakan hand sanitizer berbasis alkohol setelah naik transportasi publik.
Baca Juga: Boleh Disuntik Vaksin Lainnya Setelah Divaksin Covid-19? Boleh dengan Catatan ....
Cara sederhana ini paling ampuh untuk melindungi diri dari berbagai penyakit menular.
Untuk mencegah tangan kering akibat sering-sering membersihkan tangan dengan sabun atau hand sanitizer, gunakan pelembab.
Baca Juga: Ternyata Antibodi Bisa Tidak Terbentuk Meski Sudah Divaksin Covid-19, Ini Sebabnya
7. Bersihkan tas dan barang bawaan
Jika Anda membawa tas atau barang bawaan saat naik angkutan umum, sebisa mungkin tenteng dan tidak menaruhnya di lantai atau permukaan yang belum terjamin kebersihannya.
Akan tetapi, jika kondisinya tidak memungkinkan, bersihkan tas dan barang bawaan setelah naik transportasi publik.
Agar lebih praktis, gunakan tisu disinfektan untuk membersihkan tas atau barang bawaan setelah turun dari kendaraan umum.
Selain menjaga kebersihan diri, cara terbaik melindungi diri agar tidak gampang tertular penyakit adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Konsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang serta tidur yang cukup agar imunitas tetap prima.(*)
#berantasstunting
#Hadapicorona
#BijakGGL