Find Us On Social Media :

Media India Tuding Keras Amerika Serikat Timbun Vaksin Covid-19, Ada 349.691 Kasus Baru Dalam 24 Jam Terakhir di India

Joe Biden meninjau fasilitas penyimpanan vaksin COVID-19 perusahaan Pfizer-BioNtech di Portage, Michigan Jumat (19/2).

GridHEALTH.id - Amerika Serikat belakangan ini dikabarkan telah membuat sejumlah masyarakat murka.

Bagaimana tidak, Negeri Paman Sam itu disebut sebut selama ini telah menimbun vaksin Covid-19.

Kasus ini diketahui setelah harian Times of India (TOI) menuliskannya dalam sebuah laporan pada Minggu (25/04/2021).

Dalam laporannya disebutkan bahwa sikap Washington yang menimbun vaksin Covid-19 telah memantik kemarahan yang kian meningkat di media sosial terhadap Amerika Serikat dan dunia Barat pada umumnya.

"Sentimen anti-AS dan anti-Barat menyeruak di media sosial lantaran Amerika Serikat menumpuk vaksin yang tidak digunakan dan sangat protektif dalam menjaga paten," kata laporan TOI.

Baca Juga: Boleh Disuntik Vaksin Lainnya Setelah Divaksin Covid-19? Boleh dengan Catatan ....

Laporan itu menambahkan Washington seolah menutup telinga terhadap situasi epidemi yang memburuk di negara-negara seperti India dan Brasil.

Dimana kedua negara tersebut sejauh ini masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga di dunia dalam hal jumlah kasus positif.

Pada Minggu, total kasus positif Covid-19 di India mencapai 16.960.172, dengan 349.691 kasus baru tercatat dalam 24 jam terakhir.

Ini merupakan hari keempat berturut-turut bagi negara itu melaporkan lebih dari 300.000 kasus baru dalam sehari.

Baca Juga: Beberapa Hal yang Boleh Dilakukan Sebelum dan Sesudah Vaksin Covid-19

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Brasil pada Sabtu (24/4) melaporkan 71.137 kasus baru Covid-19 dan 3.076 lebih kematian dalam 24 jam terakhir, sehingga total kasus positif dan kematian di Brasil masing-masing menjadi 14.308.215 dan 389.492.

Mengutip laporan Duke Global Health Innovation Center, TOI mencatat AS akan memiliki kelebihan pasokan (vaksin) hingga 300 juta dosis atau lebih paling cepat Juli mendatang.

Amerika Serikat dibawah Presiden Joe Biden hari Rabu (10/03/2021) mengumumkan akan memesan 100 juta dosis tambahan vaksin Covid-19 Johnson&Johnson.

Rencana pembelian ini akan membuat total pesanan vaksin Covid-19 Amerika Serikat menjadi 800 juta dosis.

Baca Juga: Hati-hati Sudah Beredar Vaksin Covid-19 Pfizer Palsu, Dipasarkan Secara Online

Sementara itu, banyak negara berkembang harus menunggu bertahun-tahun sebelum mereka dapat menyelesaikan vaksinasi massal secara penuh.

"Perilaku ini justru melemahkan upaya WHO untuk mencegah ketidakadilan vaksin," imbuh laporan tersebut.

Diketahui vaksin ini penting untuk menjaga seseorang dari infeksi penyakit seperti Covid-19.

Vaksin sendiri adalah produk biologi berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan.

Baca Juga: Bagi Lansia yang Ingin Mendapat Vaksin Covid-19 Gratis Datang Saja ke RSUI Depok - Jawa Barat

Dimana saat ia dimasukan ke dalam tubuh diharapkan mampu memicu produksi antibodi untuk memberikan kekebalan.

Dalam artikel berjudul "Why vaccination is safe and important" yang dilansir dari NHS (30 Maret 2021), disebutkan bahwa orang yang sudah divaksin sistem kekebalannya mampu mengenali dan tahu cara melawan suatu infeksi penyakit.

Artinya jika kita disuntik vaksin Covid-19, maka sistem kekebalan kita akan terlatih dalam melawan Covid-19 sehingga infeksi virus tersebut bisa diminimalisir.(*)

Baca Juga: Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 Malah Terinfeksi Virus Corona, Apa yang Harus Dilakukan? Masih Harus Ikut Vaksin ke-2?

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL