Find Us On Social Media :

Tekanan Hidrostatis Air Sebabkan Awak Kapal Selam Nanggala 402 Tidak Bisa Menyelamatkan Diri

Kapal Selam TNI Angkatan Laut KRI Nanggala-402 berlayar di perairan Tuban, Jawa Timur, Indonesia, seperti terlihat pada foto udara yang diambil dari helikopter TNI AL Skuadron 400 Udara, pada foto Senin, 6 Oktober 2014 ini.

Tekanan hidrostatis air meningkat sebanyak 1 atm setiap kedalaman 10 meter.

Jika tekanan di udara adalah 1 atm, maka tekanan di kedalaman 850 meter adalah 85 atm.

Sementara manusia hanya bisa bertahan pada tekanan sekitar 3 hingga 4 atm.

Baca Juga: Dilanda Bencana Alam Bertubi-tubi, Satgas Beberkan Penanggulangan Bencana saat Pandemi Covid-19

Berenang dalam air laut di kedalaman 850 adalah hal yang tidak mungkin bagi manusia, rasanya mungkin akan sama seperti dinjak 100 ekor gajah di kepala.

Saat air masuk ke kapal selam, kurang dari hitungan detik gendang telinga akan pecah, paru-paru akan termampatkan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa lalu pecah, selanjutkan akan diikuti oleh pembuluh darah dan organ seluruh tubuh yang ikut hancur.

Sehingga membuka pintu kapal selam dan berenang keluar adalah hal yang mustahil di kedalaman 700 hingga 850 meter, kecuali kapal selam tersebut masih berada di kedalaman dangkal.(*)

Baca Juga: Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan, Ini 3 Kisah Tragis Penumpangnya, Salah Satunya Masuk Berita Dunia

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL

Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul Mengapa Awak KRI Nanggala-402 Tak Keluar Selamatkan Diri Saat Tenggelam?