Dr.dr. Erlina Burhan; Indonesia Harus Belajar dari India, Klaster Perkantoran DKI Sumbang 425 Kasus Positif Covid-19

Perkantoran sudah seperti normal mulai penuh, jalanan pun smeakin macet. Padahal PPKM Mikro masioh berlaku. Tak heran klaster perkantoran melonjak.

Perkantoran sudah seperti normal mulai penuh, jalanan pun smeakin macet. Padahal PPKM Mikro masioh berlaku. Tak heran klaster perkantoran melonjak.

Indonesia di peringkat ke-18 di dunia, dari sisi jumlah kasus Covid-19.

"Masih perlu waspada, karena baru melakukan vaksinasi 2%-an dari target jumlah orang yang divaksin. Harus diingatkan menjalankan 5M dan juga menjaga imunitas tubuh adalah sesuatu yang penting, agar pencegahan bisa benar-benar dilaksanakan.

Kita sudah sangat menderita, karena pandemi tidak kunjung selesai,” ujar dokter dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Senada dengan dr. Erlina, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Alergi Immunologi, dr. Gatot Soegiarto, juga menegaskan tidak ada perlindungan yang sifatnya seratus persen dari vaksin.

Baca Juga: Cara Terpuji Ivan Gunawan yang Tidak Ingin Membuat Klaster Covid-19 Baru Karena Dirinya

 Penyebab Klaster Covid-19 Perkantoran dan Kemacetan Meningkat

"Semakin berat tingkat infeksinya, tubuh berjuang semakin keras untuk mengalahkan virus. Fakta yang diperoleh, antibodi itu berbanding lurus dengan tingkat keparahannya," jelas dr Gatot.

Di sisi lainnya, merespon meningkatnya kasus Covid-19 di klaster perkantoran Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah juga meminta perusahaan terus mengikuti protokol kesehatan di tempat kerja.

“Kita berharap temen-teman baik perusahaan pemerintah BUMN maupun perusahaan swasta untuk mengikuti protokol pencegahan Covid-19 di masing-masing tempat kerjanya,” kata Ida dalam siaran pers yang dikutip dari Kompas.com, Rabu (28/4/2021).

Baca Juga: Tips Berwisata Saat Pandemi Covid-19, Supaya Tetap Aman dan Nyaman Hingga Pulang