Find Us On Social Media :

Pandemic Fatigue Sebabkan Melonjaknya Kasus COVID-19 di Berbagai Negara, Indonesia Waspada!

'pandemic fatigue' adalah kelelahan akibat pandemi

GridHEALTH.id - Memasuki tahun ke-2 semenjak mewabahnya kasus COVID-19 di seluruh dunia, kondisi pandemi sampai hari ini belum bisa dibilang mengalami pemulihan yang kondusif.

Bahkan di berbagai negara seperti India, Brasil, bahkan negara tetangga Malaysia, jumlah kasus terus melonjak signifikan.

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pelonjakan kasus di berbagai negara tersebut.

Namun jika ditarik garis besarnya, pelonjakan kasus yang terjadi tidak lain merupakan dampak dari lamanya pandemi itu sendiri.

Kondisi kelelahan akibat waktu pandemi yang berlarut-larut ini akrab dikenal dengan istilah ‘pandemic fatigue’.

Dr Christine Wibhowo SPsi Msi Psikolog melalui sebuah diskusi yang mengangkat tema ‘Pandemic Fatigue’ di Instagram Live memaparkan, sederhananya ‘pandemic fatigue’ merupakan kelelahan di masa pandemi COVID-19.

Kondisi pandemic fatigue ini sediri terjadi karena pada awalnya masyarakat tidak mengira bahwa lamanya masa pandemi berlangsung dalam jangka waktu yang jauh lebih lama dibandingkan dengan apa yang diperkirakan.

Baca Juga: Cytokine Storm Berperan Langsung Pada Tingkat Keparahan Infeksi SARS-CoV-2, Inikah yang Dialami Raditya Oloan?

Kondisi yang tidak pasti akan berapa lamanya pandemi berlangsung membut kebayakan orang merasa lelah sehinngga tingkat kesiagaanpun malah menurun.

“Wujud kelelahan atau disebut kesiagaan menurun itu dalam hal seperti misalnya, mulai mengesampingkan protokol kesehatan yang sebenarnya pada awal pandemi sudah dipatuhi, yaitu 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak),” ujar Dr Christine.

Meskipun pada dasarnya pandemic  fatigue merupakan sebuah kondisi yang lumrah dan dirasakan oleh banyak orang, namun tetap saja tidak bisa menjadi alasan untuk tidak menghadapi kondisi pandemi secara baik dan bijak.

Apalagi jika sampai melalaikan protokol kesehatan akibat dari adanya kondisi pandemic fatigue, tentu saja hal ini dapat merugikan tidak hanya bagi diri sendiri namun juga banyak orang.

Baca Juga: Cytokine Storm Berperan Langsung Pada Tingkat Keparahan Infeksi SARS-CoV-2, Inikah yang Dialami Raditya Oloan?

Meskipun secara psikologi hal ini dapat dipahami, namun tetap harus diperhatikan bahwa pandemic fatigue bisa jadi faktor yang berkontribusi besar terhapap semakin berlarut-larutnya pandemi COVID-19.

Lantas apa saja yang bisa kita lakukan untuk mengatasi pandemic fatique?

  1. Istirahat yang cukup

Di masa-masa sulit seperti ini hendaknya kita harus makin cerdas menyiasati agar tidak melailaikan baik kesehatan fisik dan mental

Istirahat yang  dimaksud  juga tidak hanya dengan tidur yang cukup.

Banyak meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal santai seperti menonton film atau membaca buku juga dapat membuat kondisi mental kita terjaga selama pandemi.

Baca Juga: Berita Terbaru Covid di India: AS , Swiss , Polandia Mengirim Pesawat Bantuan Medis

  1. Olahraga

Meskipun dengan ruang lingkup yang lebih minim, olahraga selalu disarankan bukan hanya untuk alasan fisik tapi juga mental.

Dengan rutin berolahrga pikira kita akan terhindar dari pikiran gundah karena adanya pandemi.

  1. Menjaga pola makan

Pola makan yang sehat tentu saja bemanfaat untuk menjag kondisi fisik dan imunitas. Dengan ditunjang tubuh yang bugar dan pikiran yang fresh, maka mood kita juga akan menjdii bgus.

Dengan begitu aktivitas sehari-hari juga dapat kita jalankan dengan baik

Baca Juga: Rela Kekurangan Oksigen Bersama Balitanya Demi Bisa Mudik, Naik di Bak Truk Tertutup Rapat

  1. Menjaga komunikasi

Selain dengan tetap menunjang kebugaran fisik seperti yang tercantum di atas, tidak kalah penting untuk tetap menjaga komunikasi dengan keluarga serta kerabat terdekat.

Hal ini penting demi meghindari perasaa terisolasi yang dapat membuat kita semakin terpuruk akibat kondisi pandemi.

Dengan terus mengenjalankan pola hidup sehat, semoga pikiran dan hati kita akan tetap terjaga sehigga kita dapat memerangi pandemi COVID-19 dengan sebaik-baiknya.(*)