Find Us On Social Media :

Vaksin AstraZeneca Aman, Komnas KIPI; Belum Ada Orang Meninggal Akibat Vaksin Covid-19

Vaksin AstraZeneca aman, tidak ada yang perlu ditakutkan.

GridHEALTH.id - Informasi waspada terhadap vaksin AstraZeneca kembali mencuat.

Bahan yang digunakan, ternyata berita lama dari pemberiaan media digital nasional.

Dinyatakan, menurut seorang Profesor di Indonesia vaksin AstraZeneca tidak dianjurkan untuk usia di bawah 20 tahun.

Pasalnya bisa sebabkan pembekuan darah.

Padahal laporan KIPI pembekuan darah itu kecil sekali.

"Angka kejadiannya, 70 dari 20.000.000,' papar dr Martin Leman, SpA, saat ditanya oleh GridHEALTH.id via aplikasi WhatsApp

Sementara menurut Kementerian Kesehatan RI, seperti yang tertuang pada artikel edukasi masyarakat dengan judul 'Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada batch (kumpulan produksi) CTMAV547', disebutkan hingga saat ini, berdasarkan data Komnas KIPI belum pernah ada kejadian orang yang meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: 6 Cara Makan yang Menjaga Perut Tetap Ramping dan Bebas Kembung

Dalam beberapa kasus sebelumnya, meninggalnya orang yang statusnya telah divaksinasi COVID-19 adalah karena penyebab lain, bukan akibat dari vaksinasi yang diterimanya.

Batch AstraZeneca selain CTMAV547 aman digunakan sehingga masyarakat tidak perlu ragu.

“Ini adalah bentuk kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini. Kementerian Kesehatan menghimbau masyarakat untuk tenang dan tidak termakan oleh hoax yang beredar. Masyarakat diharapkan selalu mengakses informasi dari sumber terpercaya,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi.

“Penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan dikarenakan vaksinasi Covid-19 membawa manfaat lebih besar,” tambah beliau.

Baca Juga: 7 Manfaat Daun Alpukat, Turukan Gula Darah Hingga Bantu Diet

Adapun terkait dengan laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang diduga berkaitan dengan AstraZeneca Batch CTMAV547, Komnas KIPI telah merekomendasikan BPOM untuk melakukan uji sterilitas dan toksisitas terhadap Kelompok tersebut dikarenakan tidak cukup data untuk menegakkan diagnosis penyebab dan klasifikasi dari KIPI yang dimaksud.

Untuk diketahui, penghentian sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 untuk pengujian toksisitas dan sterilitas oleh BPOM, adalah bentuk upaya kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini.

Baca Juga: Kehamilan Nagita Slavina, Tiba-tiba Kram Perut di Trimester Pertama

Tapi Tidak semua batch vaksin AstraZeneca dihentikan distribusi dan penggunaannya.

Hanya Batch CTMAV547 yang dihentikan sementara sambil menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM yang kemungkinan memerlukan waktu satu hingga dua minggu.

Batch CTMAV547 saat ini berjumlah 448,480 dosis dan merupakan bagian dari 3,852,000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia pada 26 April 2021 melalui skema Covax Facility/WHO.

Baca Juga: OCD VS “Neat Freak”, Kelihatan Serupa Tapi Tak Sama

Batch ini sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.(*)

Baca Juga: Gejalanya Mirip, Ini Beda Penyakit Infeksi Chikungunya dan Demam Berdarah