Find Us On Social Media :

Ibu Guru Muda Depresi Gegara Hutang Pinjaman Online, Foto Diedit Disebut Jual Diri

Pinjaman online, riba pasti. Lainnya, menteror.

GridHEALTH.id - Malang benar nasib ibu guru muda ini.

Maksud hati ingin mencukupi kebutuhan gizi anaknya, malah terjebak dalam teror dan fitnah pinjaman online dengan persyaratan mudah.

Baca Juga: Balanitis, Penyakit Infeksi Organ Kelamin Pria yang Bisa Mengganggu Kesuburan

Awal kisah yang menimpa ibu guru muda Afifah (27) ini adalah, melansir Intisari-Online.com (6/6/2021), saat dirinya butuh uang cepat guna bisa mencukupi kebutuhan anaknya.

Untuk membeli susu dan kebutuhan anak lainnya

Guru honorer di Semarang itu pun meminjam uang melalui aplikasi pinjaman online Pohon Uangku melalui ponsel secara online.

Persyaratannya mudah dan prosesnya cepat.

Hanya dengan kirim foto KTP dan foto diri, langsung uang bisa diterima.

Hari kelima setelah peminjaman, pada 25 Maret 2020 Afifah mulai ditagih dan diancam identitas lengkapnya akan disebar.

Teror pun mulai menghampiri Afifah.

Baca Juga: Covid-19 Infkesi Wanita Pengidap HIV, Virusya Bermutasi 30 Kali Hanya dalam Waktu 216 Hari

Pada 27 Maret 2021 pihak pinjaman online mengakses 200 kontak telepon Afifah lalu mengirim foto dan KTP dengan narasi ia tak bisa bayar utang.

Lebih parahnya, ada konten pornografi yang diedit dengan tulisan jual diri untuk lunasi utang.

Data klien disebar ke seluruh kontak di phone book dengan tendesi menyerang, menyebutkan kata kasar, ditulis wanted dan sebagainya.

Dari sinilah awal muasal ibu guru muda Afifah menjadi depresi.

Kini kasus Afifah ditangani oleh Polisi.

Kasus yang menimpa ini inu sudah diadukan ke Ditreskrimsus Polda Jateng, Kamis (3/6/2021), karena merasa jadi korban, didampingi Muhammad Sofyan dari LBH NU Salatiga.

Afifah menempuh jalur hukum dan akan membayar utangnya di persidangan karena uang pinjaman awal masih utuh.

Baca Juga: 100-an Kasus Per Hari Terjadi di Bandung, Dinkes; Khawatir Kolaps Gegara Covid-19 Usai Lebaran

Afifah menjelaskan, "Kami utarakan kami belum gunakan uang itu dari aplikasi Pohon UangKu. Kalau dirasa saya masih punya hutang maka akan saya bayar saat persidangan, saya memilih jalur hukum."

Menurut Muhammad Sofyan kliennya mendapat ancaman melalui telepon dan media sosial. "Kondisi Afifah sudah sangat depresi karena teror yang diterima cukup mengerikan saat meminta bantuan hukum."

Baca Juga: Gejala Awal Komplikasi Kaki Diabetesi, Segera Periksakan ke Dokter Jika Mengalaminya

"Diteror ratusan kali. Bahkan ada yang diedit konten pornografi dan ditulis menjual diri untuk lunasi utang online," katanya.

Serangkaian teror yang dialamatkan pada Afifah membuatnya trauma dan ketakutan.

Sofyan menambahkan, "Saat ini klien kami tidak lagi berani memegang ponsel dan pekerjaannya terganggu karena teror WA tersebut juga sampai ke rekan-rekan guru."

Teror seperti yang dialami ibu guru muda Afifah ini memang bisa menimbulkan depresi pada yang bersangkutan.

Dilansir dari WebMD, depresi merupakan salah satu penyakit mental, namun gejalanya agak sulit dikenali atau disadari.Biasanya seseorang menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan dirinya, namun ia tidak tahu cara keluar dari masalah.

Baca Juga: Ramuan Penghilang Bau Ketiak, Resep dari Ruben Onsu dan Sarwendah

Ciri-ciri orang yang mengalami depresi berat antara lain merasa putus asa, suasana hati yang buruk, merasa lelah, atau kehilangan minat dan motivasi dalam hidup.Ciri tersebut dapat memberi dampak buruk bagi kehidupan orang tersebut secara menyeluruh. Pada akhirnya, hal ini dapat memicu seseorang untuk lebih mungkin mencoba untuk bunuh diri.Meski begitu tindakan tersebut bukanlah keputusan yang bijak, sebab bunuh diri jelas bukanlah jalan keluar dari masalah.(*)

Baca Juga: Tanda Paru-paru Terkena Penyakit Infeksi Pneumonia, Ini Ciri-cirinya