Find Us On Social Media :

Sempat Bantah Sebabkan Pasien Meninggal, Pihak RS Pirngadi Dibuat Kicep, Tabung Oksigen Tak Pernah Dikalibrasi

Kasus tabung oksigen kosong yang menewaskan seorang wanita terkuak

GridHEALTH.id -  Beberapa waktu lalu, warganet tengah digegerkan akan viseo seorang wanita yang meninggal usai dibawa ke rumah sakit.

Menurut penuturan sang anak, wanita tersebut meninggal usai diberi tabung oksigen kosong oleh perawat.

Baca Juga: Covid-19 Bikin Krisis Oksigen di India, Pejabat Ini Punya Ide Tanam Pohon Massal

Seakan malu dengan cecaran anak pasien tersebut, tiba-tiba sang perawat itu pingsan.

Menanggapi hal tersebut pihak Humas RSUD Pirngadi Medan Edison membantah tuduhan keluarga pasien.

Baca Juga: Ibu Menyusui Kembali Bekerja, Ketahui Cara Menyimpan hingga Membagi ASI Perah agar Tak Cepat Basi

Kendati demikian, kini pihak RS Pirngadi kini dibuat kicep usai atas hasil penyelidikan yang ditemukan Ombudsman.

Sebelumya, pihak rumah sakit membantah jika tabung oksigen dalam kondisi kosong dan memastikan jika masih terisi.

Edison juga mengatakan pihak rumah sakit juga sudah melaporkan penggunggah video tersebut ke ke Polrestabes Medan karena keberatan konten yang ada di dalamnya.

Namun Edison tak menjelaskan konten yang mereka permasalahkan. 

Baca Juga: Cara Kurangi Risiko Terkena Oral Thrush, Penyakit Infeksi Mulut yang Sering Menyerang Anak dan Lansia

"Kita sudah bantah video itu dengan cara membuat laporan ke Polrestabes Medan," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Ia juga menyebut jika perawat yang pingsan harus menjalan opname karena mengalami kekerasan serta penyerangan verbal.

"Info yang saya terima, suami suster itu juga sudah buat LP (laporan polisi)," kata Edison.

Pihak RS juga menjelaskan bahwa pasien didiagnosis menderita karena komplikasi penyakit infeksi paru dan diabetes gangrene.

Saat kejadian, pasien mengalami sesak napas dan akan dipindahkan ke ICU.

Sayangnya, nyawa pasien tersebut tak dapat diselamatkan.

Baca Juga: Studi: Perubahan Iklim Menurunkan Berat Badan Bayi Baru Lahir

“Saat itu kondisi pasien memang dalam keadaan darurat dan akan dipindahkan ke ruangan ICU oleh petugas rumah sakit. Namun karena saat akan dipindahkan pasien mengalami sesak. Kemudian diberikan oksigen, namun nyawanya tidak terselamatkan,” ujar Humas RS Pirngadi Medan, Edison, dilansir dari akun Instagram @kumpolinmedan.

Terlepas dari itu, kini Ombudsman menemukan maladministrasi pihak rumah sakit.

Hal tersebut terjadi lantaran pihak RS belum pernah melakukan kalibrasi terhadap regulator tabung oksigen sejak 2018.

Sedangkan di tahun ini, rumah sakit sudah mengajukan kalibrasi atau pengujian terhadap alat-alat medis di sana, tetapi item regulator atau flowmeter tabung oksigen tidak dimasukkan dalam daftar alat yang akan diuji.

Pihak rumah sakit juga tidak mencatat secara berkala soal informasi penggunaan tabung oksigen, sehingga tidak mengetahui secara pasti berapa kali tabung itu digunakan dan berapa banyak isi oksigen dalam tabung itu.

Baca Juga: Jangan Disepelekan, Penyakit Infeksi Mulut Bayi Bisa Menular ke Ibu

"Laporan itu tidak dibuat secara berkala, sehingga kita tidak bisa tahu isi dalam tabung itu tinggal berapa," kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar, Jumat (11/6/2021).

Akibat temuan ini, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengambil langkah tegas untuk membenahi kualitas sumber daya manusia, mulai dari dokter, perawat hingga paramedis agar lebih mumpuni dalam melayani masyarakat.

"Ini harus bisa, mulai dari sarana prasarana, pelayanan, SDM, bahkan fasilitas dan alat kesehatan. Anggaran yang dimiliki jangan dibuang secara tak berguna. Kekurangan dilihat, kalau di SDM, anggaran difokuskan ke sana, kalau alat kesehatan, fokus ke sana," tegasnya. (*)

Baca Juga: Tanda Bahaya Demam Berdarah Bayi Muncul Setelah Demam Hilang, Hati-hati

#hadapicorona