Find Us On Social Media :

Belum Optimal dan Masih Jauh dari Target, WHO Acungi Jempol Program Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

WHO acungi jempol program vaksinasi Covid-19 di Indonesia

GridHEALTH.id -  Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia dinilai berlum optimal dan masih jauh dari tagert.

Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, jumlah vaksin Covid-19 yang terbatas dinilai sebagai salah satu penyebabnya.

Baca Juga: Jokowi: Mulai 1 Juli, 1 Juta Dosis Vaksin per Hari Harus Disuntikkan

"(Vaksinasi Covid-19) masih lamban karena stoknya terbatas," ujarnya.

Tak hanya itu, faktor lainnya adalah infrastruktur pendukung vaksinasi dan vaksinator Covid-19.

Baca Juga: Moeldoko Rekomendasikan Obat Cacing untuk Lawan Covid-19, Padahal Biasa Digunakan pada Hewan

Meski begitu, baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) malah mengacungkan jempol atas program vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

WHO menyebut Indonesia berhasil menunjukkan langkah tegas dengan mempercepat dan memaksimalkan program vaksinasi sebagai upaya mengakhiri pandemi Covid-19.

"Untuk negara yang belum bisa memproduksi vaksin sendiri, Indonesia sudah termasuk advance dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19."

Baca Juga: Kembali Tembus 8 Ribu Pasien Covid-19 per Hari, Satgas: Belum Ada Kaitannya dengan Varian Baru

"Tantangannya menjangkau kelompok-kelompok rentan," ujar Immunization Officer WHO Indonesia dr Olivi Silalahi dalam pernyataannya, Jumat (11/6/2021) malam, dikutip dari Tribunnews.com.

Terlepas dari itu, Presiden Joko Widodo kembali menargetkan harus ada 1 juta dosis vaksin Covid-19 yang disuntikkan mulai tanggal 1 Juli 2021 mendatang.

Hal tersebut dilakukan agar Indonesia bisa segera mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.

Baca Juga: Sempat Bantah Sebabkan Pasien Meninggal, Pihak RS Pirngadi Dibuat Kicep, Tabung Oksigen Tak Pernah Dikalibrasi

"Kita berharap pada bulan Juni, target vaksinasi per hari 700.000 benar-benar tercapai."

"Sehingga di bulan Juli 2021, kita sudah masuk pada target vaksinasi per hari 1.000.000,” ujarnya dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (10/6/2021). (*)

#hadapicorona