Find Us On Social Media :

Studi: Pasien Sembuh dari Covid-19 Bisa Alami Gangguan Otak hingga Lupa Ingatan

Peneliti menyebutkan ada hubungan Covid-19 dengan gangguan otak

GridHEALTH.id -  Penyakit infeski Covid-19 terkadang menimbulkan berbagai macam komplikasi atau efek samping yang berbahaya.

Tidak hanya saluran pernapasan, organ vital seperti paru-paru, jantung, hingga ginjal juga dilaporkan menjadi korban dan ganasnya serangan virus corona (Covid-19).

Baca Juga: Kesehatan Lansia, Kualitas Tidur Dapat Menunjukkan Risiko Alzheimer

Namun tak sampai di situ, sebuah penelitian juga melaporkan bahwa virus corona juga mengguncang otak.

Kabarnya, pasien yang sudah sembuh dari infeksi Covid-19 juga dapat mengalami gangguan otak hingga lupa ingatan.

Baca Juga: Moeldoko Rekomendasikan Obat Cacing untuk Lawan Covid-19, Padahal Biasa Digunakan pada Hewan

Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat (AS) yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa virus corona (Covid-19) dapat menyebabkan jenis perubahan otak yang umum ditemukan pada penyakit Alzheimer.

Para peneliti di balik studi Klinik Cleveland di Ohio ini juga telah mengidentifikasi mekanisme yang menyebabkan gangguan tersebut.

Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (13/6/2021), gangguan kognitif, termasuk demensia, makin banyak disebut sebagai komplikasi dari virus SARS-CoV-2 yang sangat menular dan menyebabkan Covid-19 itu.

Baca Juga: Sempat Bantah Sebabkan Pasien Meninggal, Pihak RS Pirngadi Dibuat Kicep, Tabung Oksigen Tak Pernah Dikalibrasi

"Laporan komplikasi neurologis pada pasien Covid-19 dan pasien yang gejalanya menetap setelah infeksinya sembuh, menunjukkan bahwa virus mungkin memiliki efek jangka panjang pada fungsi otak," kata penulis penelitian yang diterbitkan pada pekan ini di jurnal Alzheimer's Research & Therapy.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap mekanisme yang bertanggung jawab atas komplikasi terkait otak seperti delirium dan hilangnya rasa atau bau yang sering ditemukan pada pasien virus corona baru.

Untuk melakukannya, para peneliti ini membandingkan pada tingkat molekuler gen inang Covid-19 dan faktor yang bertanggung jawab atas beberapa gangguan neurologis.

Setelah mengumpulkan data pasien Covid-19 dan orang yang menderita penyakit Alzheimer, peneliti menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk mengukur kedekatan di antara faktor-faktor itu.

Mereka juga menganalisis faktor genetik apapun yang memungkinkan virus baru menginfeksi jaringan dan sel otak, mengidentifikasi 'hubungan berbasis jaringan yang signifikan' antara Covid-19 dan Alzheimer.

Baca Juga: Jangan Abaikan, 12 Tanda Penyakit Infeksi Serius pada Bayi Baru Lahir

Selain itu, mereka pun menyimpulkan bahwa pasien Alzheimer mungkin lebih tidak berdaya melawan virus mematikan, karena mereka memiliki penurunan jumlah gen antivirus pelindung tertentu.

"Sementara para peneliti menemukan sedikit bukti bahwa virus itu menargetkan otak secara langsung, mereka menemukan hubungan jaringan yang erat antara virus dan gen atau protein yang terkait dengan beberapa penyakit neurologis, terutama Alzheimer, yang menunjukkan jalur di mana Covid-19 dapat menyebabkan penyakit Alzheimer, seperti demensia," kata Klinik Cleveland.

Setelah membuktikan adanya tumpang tindih antara Covid-19 dan perubahan otak yang umum ditemukan pada pasien Alzheimer, para peneliti saat ini akan mempelajari proses di mana virus corona baru dapat menyebabkan gangguan kognitif dan bagaimana hal itu dapat dicegah.

"Mengidentifikasi bagaimana Covid-19 dan masalah neurologis bisa terkait, tentu akan sangat penting untuk mengembangkan strategi pencegahan dan terapeutik yang efektif untuk mengatasi lonjakan gangguan neurokognitif," jelas penulis utama studi tersebut, Feixiong Cheng.

Baca Juga: Kembali Tembus 8 Ribu Pasien Covid-19 per Hari, Satgas: Belum Ada Kaitannya dengan Varian Baru

Komplikasi yang mempengaruhi otak pada pasien Covid-19 telah dikonfirmasi oleh penelitian sebelumnya.

Satu dari lima pasien yang telah pulih dari sindrom pernapasan akut parah (SARS-CoV-1) atau sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) telah melaporkan terjadinya gangguan memori.

Sementara orang yang menderita virus corona baru juga mengalami gejala seperti disorientasi, kurangnya perhatian dan kebingungan.

Baca Juga: Sudah Datang di Indonesia, Ini Tarif Vaksin Sinopharm dalam Program Vaksinasi Gotong Royong

Menurut penelitian lain yang dilakukan terhadap lebih dari 230.000 pasien, para penyintas Covid-19 yang membutuhkan perawatan di unit perawatan intensif (ICU) mungkin memiliki risiko lebih besar mengalami gangguan neurologis dan psikiatri. (*)

#hadapicorona

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Studi Berbasis AI: Covid-19 Sebabkan Perubahan Otak yang Umum Ditemukan pada Penyakit Alzheimer