Find Us On Social Media :

Pemerintah Kalang Kabut, Covid-19 Jakarta Lebih dari 300 Persen, Satgas: 'Ini Adalah Alarm Kita Bersama'

Kasus Covid-19 di DKI Jakarta meledak hingga lebih dari 300 persen

Wiku mengatakan, kenaikan kasus harian Covid-19 tersebut pernah terjadi pada 25 Februari atau empat bulan lalu.

"Kenaikan ini tentunya menjadi peringatan keras untuk kita semua, mengevaluasi sekaligus bersiap diri dalam menghadapi kemungkinan kenaikan kasus yang lebih tinggi lagi," kata Wiku.

"Maka ini adalah alarm kita bersama jangan sampai meningkat terus," tambahnya.

Baca Juga: Moeldoko Rekomendasikan Obat Cacing untuk Lawan Covid-19, Padahal Biasa Digunakan pada Hewan

Usut punya usut, ledakan kasus Covid-19 di DKI Jakarta ini adalah imbas dari aktivitas mudik dan silaturahmi saat libur Lebaran 2021.

Pasca-libur lebaran, ditemukan 988 klaster keluarga dengan 2.008 orang terinfeksi Covid-19.

"Kita bisa lihat di sini bahwa kenaikan kasus memang terjadi pasca-libur Lebaran. Dari identifikasi klaster mudik sejak 21 Mei hingga 10 Juni 2021, terdapat 2.008 kasus positif dari 988 keluarga," ucap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia, Kamis (10/6/2021), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Sempat Bantah Sebabkan Pasien Meninggal, Pihak RS Pirngadi Dibuat Kicep, Tabung Oksigen Tak Pernah Dikalibrasi

Akibat hal tersebut, kini kabarnya ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 RSD Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat hanya tersisa 19 persen.