Find Us On Social Media :

Pemerintah Kalang Kabut, Covid-19 Jakarta Lebih dari 300 Persen, Satgas: 'Ini Adalah Alarm Kita Bersama'

Kasus Covid-19 di DKI Jakarta meledak hingga lebih dari 300 persen

GridHEALTH.id - Pemerintah Indonesia, khusunya DKI Jakarta, tengah dibuat kalang kabut akan lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota.

Diketahui, kasus Covid-19 di DKI Jakarta meningkat lebih dari 300 persen dalam 10 hari terakhir.

Baca Juga: Ditemukan Hampir 1000 Klaster Keluarga di Jakarta Pasca Libur Lebaran

"DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kenaikan kasus yang paling signifikan, di mana dalam 10 hari saja kasusnya meningkat lebih dari 300 persen."

"Di mana pada tanggal 1 Juni lalu kasus hariannya hanya 519 kasus dan di tanggal 10 kemarin kasus hariannya mencapai 2.091 kasus," ujar Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers BNPB, Jumat (11/6/2021).

Baca Juga: Belum Optimal dan Masih Jauh dari Target, WHO Acungi Jempol Program Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

Bahkan, jumlah penularan kasus Covid-19 di DKI Jakarta selalu di atas 2.000 orang per hari.

Wiku mengatakan, kenaikan kasus harian Covid-19 tersebut pernah terjadi pada 25 Februari atau empat bulan lalu.

"Kenaikan ini tentunya menjadi peringatan keras untuk kita semua, mengevaluasi sekaligus bersiap diri dalam menghadapi kemungkinan kenaikan kasus yang lebih tinggi lagi," kata Wiku.

"Maka ini adalah alarm kita bersama jangan sampai meningkat terus," tambahnya.

Baca Juga: Moeldoko Rekomendasikan Obat Cacing untuk Lawan Covid-19, Padahal Biasa Digunakan pada Hewan

Usut punya usut, ledakan kasus Covid-19 di DKI Jakarta ini adalah imbas dari aktivitas mudik dan silaturahmi saat libur Lebaran 2021.

Pasca-libur lebaran, ditemukan 988 klaster keluarga dengan 2.008 orang terinfeksi Covid-19.

"Kita bisa lihat di sini bahwa kenaikan kasus memang terjadi pasca-libur Lebaran. Dari identifikasi klaster mudik sejak 21 Mei hingga 10 Juni 2021, terdapat 2.008 kasus positif dari 988 keluarga," ucap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia, Kamis (10/6/2021), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Sempat Bantah Sebabkan Pasien Meninggal, Pihak RS Pirngadi Dibuat Kicep, Tabung Oksigen Tak Pernah Dikalibrasi

Akibat hal tersebut, kini kabarnya ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 RSD Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat hanya tersisa 19 persen.

Keterisian ranjang atau bed occupancy rate (BOR) di RSD Covid-19 Wisma Atlet mencapai 80,68 persen.

Baca Juga: Kembali Tembus 8 Ribu Pasien Covid-19 per Hari, Satgas: Belum Ada Kaitannya dengan Varian Baru

Berdasarkan update pukul 08.00 WIB Minggu (13/6/2021), jumlah pasien di RSD Covid-19 Wisma Atlet sebanyak 4.836 orang.

Anka tersebut bertambah 537 orang dari hari sebelumnya, Sabtu (12/6/2021).

Koordinator Humas RSD Covid-19 Wisma Atlet Letkol TNI Laut M. Arifin menyebut hal ini menjadi lampu merah RSD Wisma Atlet. (*)

Baca Juga: Sudah Datang di Indonesia, Ini Tarif Vaksin Sinopharm dalam Program Vaksinasi Gotong Royong

#hadapicorona