GridHEALTH.id - Penyakit kutu rambut rupanya menjadi salah satu penyakit infeksi pada anak yang harus diwaspadai.
Melansir laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kutu rambut disebut juga sebagai pedikulosis kapitis.
Baca Juga: Orangtua Harus Tahu, Ini Dia Cara Terampuh Atasi Kutu Rambut Pada Anak
Pedikulosis tergolong infeksi parasit yang dapat mengenai rambut maupun kulit yang disebabkan oleh Pediculus humanus var capitis.
Pediculus ini merupakan parasit yang harus menghisap darah manusia untuk mempertahankan hidup.
Baca Juga: Bunga Citra Lestari Positif, Rangkaian Test Diabadikannya; Insyaallah Segera Pulih Total
Meski terdengar sepele, penyakit infeksi kutu rambut pada anak ini rupanya bisa menyebabkan bahaya yang dapat mengancam masa depan anak.
Gejala awal hanya rasa gatal pada area kepala.
Rasa gatal timbul karena liur dan kotoran kutu yang masuk ke dalam kulit saat menghisap darah, kelainan kulit dapat timbul terjadi akibat garukan.
Kelainan kulit yang timbul berupa luka lecet pada kulit kepala yang mudah terjadi infeksi karena masuknya kuman ke dalam kulit.
Baca Juga: Henti Jantung Risiko Kesehatan Atlet Usai Pensiun, Seperti Dialami Markis Kido
Tanda terjadi infeksi bila disertai nanah dan keropeng berwarna kehijauan.
Bila infeksinya berat, rambut akan bergumpal disebabkan karena banyaknya nanah dan keropeng yang disebut plikapelonika yang dapat disertai bau busuk.
Selain menyebabkan gatal-gatal, anemia defisensi besi mungkin terjadi pada penyakit infeksi kutu yang berkepanjangan.
Anemia yang akan membuat anak-anak lesu, mengantuk, serta mempengaruhi kinerja belajar.
Sebuah penelitian dari Universitas Airlangga menyebutkan, penyakit infeksi pada anak ini dapat menyebabkan nutrisi yang kurang, misalnya adanya pendarahan saluran pencernaan.
Baca Juga: Imbas Lonjakan Kasus Covid-19, Sekolah Tatap Muka Batal Diselenggarakan: '100 Persen Daring'
Bahkan, penyakit infeksi kutu rambut bisa menimbulkan penurunan daya konsentrasi, penurunan ketajaman memori, sensorik, motorik, dan kognitif.
Hal ini dapat menyebabkan gangguan prestasi belajar pada anak yang dapat mengancam masa depannya.
Sementara, anak-anak yang mengidap penyakit infeksi kutu rambut ini bisa mengalami gangguan tidur.
Ini dikarenakan anak tidak nyaman akibat rasa gatal di rambut, sehingga sering terbangun untuk menggaruk.
Dari sisi psikologis, infestasi kutu kepala membuat anak merasa malu karena diisolasi dari anak lain.
Pengobatan penyakit infeksi yang umum dilakukan di Indonesia, yaitu menggunakan obat/losion anti kutu yang mengandung permetrin 1%,malathion 0,5%, gameksan 1% atau benzyl benzoate 25%.
Baca Juga: Jus Lidah Buaya Obat Herbal Alami Diabetes, Kurangi Pembengkakan dan Penyembuhan Luka Lebih Cepat.
Adapun cara penggunaannya, antara lain:
1. Keramas hingga rambut bersih2. Keringkan rambut hingga setengah kering3. Oleskan losion di kepala4. Diamkan selama 12 jam menggunakan penutup seperti shower cap atau kain/handuk5. Cuci kembali dan disisir serit (sisir halus rapat) agar semua kutu dan telur terlepas.
Disarankan pengobatan penyakit infeski pada anak akibat kutu rambut ini diulang 7 atau 9 hari setelah pemberian obat yang pertama. (*)
#hadapicorona #berantasstunting