4. Pertahankan diet yang tepat dan jangan abaikan menyusui
Aspek yang sangat penting dalam mengelola diare adalah pola makan anak. Anak – jika disusui – perlu terus diberi makan.
Banyak ibu berpikir memberi air kepada anak akan memperburuk diare atau perut perlu 'istirahat' dari makan untuk pulih.
Faktanya, bayi yang menderita diare perlu disusui lebih sering untuk menggantikan cairan dan nutrisi penting yang hilang. Ini adalah mitos berbahaya yang dapat menjadi kontraproduktif dalam hal pemulihan yang sehat.
Bagi anak-anak yang bisa makan makanan padat, sebaiknya diberikan diet yang terdiri dari makanan yang tidak pedas dan mudah dicerna.
Ada bukti yang menunjukkan bahwa sereal berbasis beras membantu mengelola diare persisten dengan lebih baik bersama dengan pengisian cairan dan elektrolit.
Dengan melengkapi oralit dengan sereal berbasis beras, seseorang tidak hanya merehidrasi anak, tetapi juga memperpendek durasi penyakit, mengurangi volume tinja dan mengurangi frekuensi diare dan muntah, sehingga membantu dalam pengelolaan diare secara holistik.
Baca Juga: Diabetes, Inilah yang Akan Terjadi Bila Lupa Minum Obat dari Dokter
Baca Juga: Tidak Perlu Lagi 10.000, Ternyata 4400 Langkah Cukup Untuk Hidup Sehat
Orangtua terutama harus menghindari makanan yang tinggi serat, lemak atau lemak dan makanan yang sulit dicerna, produk susu seperti es krim dan keju (kecuali santan) , kacang polong, buncis, buah jeruk dan lain-lain seperti apel dan jambu biji.