GridHEALTH.id - Baru-baru ini viral sebuah video seorang ibu yang membanggakan sang anak yang tidak diimunisasi.
Dalam video singkat yang diunggah di TikTok, ibu tersebut sembari berjoget bersama anaknya, seakan membanggakan diri bahwa anaknya tidak diimunisasi saat bayi.
Baca Juga: Wajib Berikan Imunisasi Anak, Begini Tips Aman Pemberian Vaksin Anak saat Pandemi Covid-19
"Ada enggak bunda yang enggak imuniasi anaknya?"
"Aku tim yang enggak imunisasi anak," tulis wanita dengan akun @caturseptipms7.
Sontak, warganet pun menyerbu kolom komentar ibu tersebut.
Padahal diketahui, imunisasi memiliki manfaat luar biasa bagi tumbuh kembang anak hingga saat dewasa nanti.
Imunisasi bertujuan untuk membangun kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit, dengan membentuk antibodi dalam kadar tertentu.
Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA (K), Msi Dokter Spesialis Anak/ITAGI menyatakan semua negara mengakui imunisasi itu aman dan bermanfaat, untuk mencegah sakit berat, cacat, dan kematian.
"Oleh karena itu, negara-negara berusaha memberikan vaksin gratis kepada rakyatnya, supaya bayi balita anak hingga remaja terhindar dari kesakitan dan kematian," ujarnya dalam acara Dialog Produktif bertema Penting Imunisasi di Tengah Pandemi, yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan di FMB9ID_IKP, Kamis (22/4/2021).
Baca Juga: Dianjurkan Pakai Masker Medis Dilapis Masker Kain, CDC: 2 Orang Ini Dilarang Pakai Masker Ganda
Adapun beberapa penyakit seperti difteri, campak, pneumonia, dan lainnya dapat dicegah dari imunisasi tersebut.
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI dr R Vensya Sitohang, MEpid menuturkan, ada bahaya anak tidak diimunisasi.
Bahkan, dampak tidak imunisasi lebih bahaya daripada Covid-19.
"Perlu saya sampaikan juga bahaya tidak diimunisasi itu sama bahayanya atau bahkan lebih bahaya daripada dengan Covid-19-nya."
"Itu sudah ada penelitiannya bahkan di negara-negara lain mengatakan jangan sampai mencegah Covid-19-nya kena, malah terkena penyakit-penyakit yang sudah dapat dicegah dengan imunisasi," jelas dr Vensya dalam kanal YouTube BNPB Indonesia, Senin (8/6/2020).
Baca Juga: Dianggap Sehat untuk Bayi, Dokter Anak: 'Jangan Kasih Sayur dan Buah untuk MPASI', Kenapa?
Sementara, Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Kesejahteraan Anggota Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Dr dr Hartono Gunardi, SpA(K) juga menyampaikan bahwa anak yang tidak diimunisasi dapat memicu double outbreak.
"Jangan sampai memicu double outbreak. Sudah kita mengalami pandemi Covid-19, ada lagi outbreak lain."
"Misalnya campak, campak ini bahkan lebih berbahaya dari Covid-19," tutur Hartono.
Ia menyebutkan bahwa campak bisa menularkan 18 orang dalam jarak dekat.
"Covid-19 bisa menularkan ke 2 hingga 3 orang, campak bisa menularkan 18 orang."
"Covid-19 droplet-nya bisa menyebar hingga 2 meter, campak ini lebih dari 6 meter," jelas Prof Hartono.
Terlepas dari itu, unggahan ibu di akun TikTok tersebut mendapat komentar dari warganet.
Baca Juga: Tak Hanya ASI, Bayi Baru Lahir Juga Perlu Vitamin untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Baca Juga: Tak Hanya ASI, Bayi Baru Lahir Juga Perlu Vitamin untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
"Ibuku enggak imunisasi-in aku pas kecil, dan pas gede umur 20an aku kena difteri parah. Kata dokter mungkin pas kecil aku enggak diimunisasi DPT," tulis seorang warganet.
"Gapapa enggak imunisasi, asal jangan dibanggain ya bun," ujar warganet lainnya. (*)
#hadapicorona #berantasstunting