GridHEALTH.id - Setiap orangtua pasti menginginkan bayi dan anaknya pintar dalam segala hal.
Akibatnya, tak sedikit orangtua yang dengan sepenuh hati memberikan stimulasi terbaik bagi anak-anaknya.
Baca Juga: Anak Jarang Mendapatkan Stimulasi, Ukuran Otaknya Akan Lebih Kecil 20%-30% Dari Anak Lain Seusianya
Namun tahukah, anak yang mendapat banyak stimulasi sejak bayi dapat menimbulkan masalah tersendiri.
Melansir laman Raising Children Network, overstimulasi atau stimulasi berlebihan dapat menimbulkan bayi kelelahan atau merasa kewalahan.
Baca Juga: Konon Bunuh Corona dalam 48 Jam, Ivermectin Bakal Jadi Obat Covid-19 di Indonesia
Orangtua patut waspada jika anak-anak mengalami gejala overstimulasi.
Berdasarkan laman Children’s Minnesota Organisation, tanda-tanda bayi stres akibat mendapatkan terlalu banyak stimulasi, antara lain:
Baca Juga: Orang Stres Pikiran hingga Sakit Fisik Tidak Boleh Dapat Vaksin Covid-19, Benarkah Hal Itu?
- Cegukan
- Menguap
- Bersin
- Mengerutkan kening
- Berpaling
- Menggeliat
- Menangis cukup lama
- Aktivitas yang panik dan tidak terorganisir
- Lengan dan kaki mendorong menjauh
- Lengan dan kaki lemas dan terkulai
- Perubahan warna kulit.
Lantas, bagaimana jika bayi sudah mengalami salah satu atau beberapa gejala overstimulasi?
Saat bayi terlihat kewalahan, bawa bayi ke tempat yang sepi dan kurang terang seperti kamar tidur.
Bisa juga membawa bayi keluar ruangan, dan meletakkannya di kereta bayi dan menutupinya dengan selimut, namun pastikan meninggalkan celah untuk aliran udara.
Baca Juga: Beda Gejala, Beda Perawatan, Simak Panduan Isolasi Pasien Covid-19 Berdasarkan Gejala
Baca Juga: Bayi 3 Hari Butuh Donor ASI Akibat Ibu Meninggal Karena Covid-19, Bolehkan Dilakukan saat Pandemi?
Cara ini dinilai ampuh untuk mengurangi gejala overstimulasi pada bayi.
Terlepas dari itu, orangtua sebaiknya memberikan stimulasi sesuai usia anak. (*)
#hadapicorona #berantasstunting