Find Us On Social Media :

Pasien Stroke Bisa Alami Penyakit Infeksi Akibat Kateter, Kok Bisa?

Penyakit infeksi pada pasien stroke diakibatkan oleh pemasangan kateter

GridHEALTH.id - Stroke merupakan penyakit yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).

Meski bukan diakibatkan oleh bakteri, jamur, atau virus, namun pasien stroke bisa saja mengalami penyakit infeksi.

Baca Juga: Infeksi Saluran Kemih dan Pneumonia, Dua Jenis Penyakit Infeksi yang Patut Diwaspadai Pada Pasien Stroke

Beberapa peneliti menyebut, pasien stroke yang mengalami penyakit infeksi biasanya menjalani rawat inap di rumah sakit atau fasilitas kesehatan.

Infeksi pasca stroke tidak hanya memperpanjang rawat inap tetapi juga merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas dini dan jangka panjang.

Baca Juga: Aturan PPKM Mikro Darurat Jawa-Bali Lebih Ketat, Sanksi Akan Diberikan Langsung Tanpa Ampun

Lalu, apa yang menyebabkan penyakit infeksi pada pasien stroke?

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh lembaga nirlaba Touch Neurology pada 2018 menemukan, penyakit infeksi saluran kemih pdaa stroke akut berkisar antara 6 hingga 27 persen.

Terjadinya infeksi saluran kemih pada pasien stroke tersebut diakibatkan oleh pemasangan kateter.

Pemasangan kateter urine ditujukan bagi pasien yang tidak mampu buang air kecil sendiri atau tidak dapat mengendalikan keluarnya urine selama menjalani masa perawatan medis.

Baca Juga: Mengonsumsi Cuka Sari Apel Untuk Menyembuhkan Asam Lambung Malah Bisa Berbahaya

Namun, pemasangan kateter urine pada pasien tidak luput dari risiko infeksi.

Untuk itu, dalam pemasangan kateter urine, tenaga medis harus benar-benar menjaga kebersihan untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi.

Dilansir dari laman CDC, ada beberapa cara mencegah terjadinya penyakit infeksi pada pasien stroke, yaitu:

  1. Selalu membersihkan tangan sebelum dan sesudah merawat kateter.
  2. Tidak menekuk, meliukkan, atau melepaskan kateter dari selang pembuangan.
  3. Memastikan bahwa posisi kantung penampungan urine lebih rendah dari kandung kemih untuk mencegah aliran balik.
  4. Menjauhkan selang dan kantung penampungan urine dari kaki agar tidak tertarik.
  5. Memastikan agar ujung selang kateter tidak menyentuh apa pun saat mengosongkan kantung penampungan.

Baca Juga: Jangan Takut Divaksin, Ini 5 Manfaat Vaksin Covid-19 bagi Anak-anak hingga Lansia

Baca Juga: Harganya Tembus Rp 2 Juta, Pemerintah Prioritaskan Tabung Oksigen untuk Penanganan Pasien Covid-19

Itulah beberapa cara pencegahan penyakit infeksi pada pasien stroke. (*)

#hadapicorona