GridHEALTH.id - Radang tenggorokan paling sering terjadi disebabkan oleh infeksi.
Salah satu bakteri yang sering menyebabkan radang tenggorokan adalah infeksi bakteri streptokokus.
Bakteri tersebut termasuk mudah menular dan mereka dapat menyebar melalui tetesan ketika seseorang dengan infeksi batuk atau bersin, atau melalui makanan atau minuman yang dikonsumsi bersama.
Infeksi streptokokus dapat membuat tenggorokan luka dan gatal.
Jika tidak diobati, radang tenggorokan tersebut dapat menyebabkan komplikasi, seperti radang ginjal atau demam rematik.
Demam rematik dapat menyebabkan sendi yang nyeri dan meradang, jenis ruam tertentu, atau kerusakan katup jantung.
Radang tenggorokan ini paling sering terjadi pada anak-anak, tetapi bisa mempengaruhi orang-orang dari segala usia.
Baca Juga: Pasien Stroke Bisa Alami Penyakit Infeksi Akibat Kateter, Kok Bisa?
Jika kita atau anak memiliki tanda atau gejala radang tenggorokan, temui dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan segera.
Adapun tanda dan gejala radang tenggorokan akibat infeksi streptokokus dapat meliputi:
- Sakit tenggorokan yang biasanya datang dengan cepat
- Sakit saat menelan
- Amandel merah dan bengkak, terkadang dengan bercak putih atau garis-garis nanah
- Bintik-bintik merah kecil di area di belakang langit-langit mulut (langit-langit lunak atau keras)
- Pembengkakan, kelenjar getah bening di leher
- Demam
- Sakit kepala
- Ruam
- Mual atau muntah, terutama pada anak kecil
- Pegal-pegal
Baca Juga: Pasien Stroke Rentan Penyakit Infeksi Pneumonia, Ini Penyebabnya
Sebagai catatan, kita atau anak mungkin memiliki banyak tanda dan gejala ini tetapi tidak mengalami radang tenggorokan.
Penyebab tanda dan gejala ini bisa jadi adalah infeksi virus atau penyakit lainnya.
Karenanya dokter biasanya akan melakukan tes khusus untuk radang tenggorokan.
Mungkin juga kita terkena orang yang membawa radang tetapi tidak menunjukkan gejala.(*)
Baca Juga: 6 Tips Mudah dan Murah Untuk Mencegah Penyakit Infeksi Tenggorokan
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL