Find Us On Social Media :

Tak Mengijinkan Anak Divaksin Covid-19, Ini Konsekwensi yang Harus Diterima

Segera daftar dan antarkan anak untuk mendapat vaksin Covid-10 program pemerintah.

GridHEALTH.id - Semua masyarakat Indonesia sepertinya sudah mengetahui, jika saat ini sasaran program vaksinasi Covid-19 tidka hanya untuk Lansia dan orang tua juga dewasa.

Tapi targetnya sudah menjadi anak usia 12 tahun hingga remaja, 18 tahun.

Baca Juga: Dr Tifa; Tidak Ada Negara yang Boleh Memaksakan Vaksinasi, Apalagi Dengan Ancaman Hukuman atau Sangsi Pada Rakyat

Hal ini difokuskan pemerintah dalam program vaksinasi kali ini, disaat lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia terus menggila.

Tujuannya tidak lain untuk sesegara mungkin di Indonesia terbentuk herdimmunity, supaya bisa segera mengenyahkan pandemi Covid-19 dari bumi Ibu Pertiwi selamanya.

Namun hal itu akan sulit bahkan tidak bisa tercapai jika tidak ada kepedualian dan peran serta masyarakat.

Sampai saat ini saja target vaksinasi harian di Indonesia belum tercapai, sesuai yang dicanangkan Jokowi.

Karenanya, bagi mereka yang sudah masuk usia target vaksinasi Covid-19 program pemerintah, yuk segera daftar untuk bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19 gratis dari pemerintah.

Baca Juga: Mantan Menteri Penerangan Harmoko Era Soeharto Meninggal Dunia

Cara mendaftarnya bisa melalui satgas Covid-19 dilingkungan masing-masing, di faskes, juga bisa daftar di SINI, tinggal klik.

Orangtua pun harus proaktif mendaftar dan mengantar anaknya yang usianya sudah masuk target vaksin Covid-19 program pemerintah.

Penting diingat, menunda vaksinasi Covid-19 pada anak justru akan menimbulkan konsekwensi yang tidak ringan.

Saat diwawancara, dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc., Sp.A dari RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, mengatakan, ketika anak mengalami keterlambatan dalam vaksinasi tentu ada konsekuensi yang harus ditanggung.

Baca Juga: Catat, Ini 3 Cara Mengetahui Kemajuan Pengobatan TBC yang Dijalani

"Konsekuensinya adalah dia akan terlambat mendapatkan perlindungan optimal," ujar dokter yang akrab disapa Denta, Minggu (4/7/2021).

Maish menurutnya, anak yang sudah masuk usia program vaksin, tapi belum juga mendapatkan vaksin konsekwensinya terlambat mendapatkan perlindungan tentu akan membahayakan dirinya dan juga orang lain di sekitarnya.

Baca Juga: Dua Makanan yang Perlu Dihindari Pasien Demam Berdarah, Ini Alasannya

Hal yang sama terjadi jika anak telat diberikan vaksinasi dosis kedua.

Tapi, menurut Denta, "Ketika tidak bisa dilakukan dosis kedua, karena kondisi sementara seperti sakit dan kondisi badan tidak fit akan terjadi kontradiksi vaksin sementara. Ketika sudah sembuh anak bisa menerima vaksinasi kembali," ungkap dr. Denta.

Akan tetapi, vaksinasi dosis kedua tidak akan diberikan jika anak mengalami gejala yang serius setelah melakukan vaksinasi pertama.

"Ketika vaksinasi pertama dilakukan terus terjadi alergi hebat, itu vaksinasi kedua memang tidak akan diberikan sama sekali dan cukup satu kali saja," pungkasnya.(*)

Baca Juga: Tekanan Darah Pada Lansia Mulai Turun 14 Tahun Sebelum Kematian, Studi