Find Us On Social Media :

Krisis Oksigen Medis Indonesia di Mata Media Asing, 33 Orang Meninggal Dunia Karena Rumah Sakit Kehabisan Stok

Krisis oksigen di Indoensia medis jadi sorotan media asing.

GridHEALTH.id - Krisis oksigen medis dalam beberapa hari terakhir ini membuat banyak orang kalut.

Sebab pengguna oksigen medis tidak hanya mereka yang terpapar Covid-19, dimana saat ini jumlahnya membludak, khususnya di pulau Jawa.

Toko dan sitributor alat kesehatan (alkes) kini sudah kehabisan stok tabung oksigen medis.

Ditempat pengisian ulang tabung oksigen medis, terjadi antrian luar biasa.

Lebih miris, 33 pasien meninggal setelah pasokan oksigen medis cair habis pada hari Sabtu di Rumah Sakit Umum Dr Sardjito Yogyakarta.

Hal itu diunglapkan juru bicara rumah sakit, Banu Hermawan.

Krisis oksigen medis ini pun langsung menjadi sorotan media asing.

Baca Juga: Jakarta Peringkat 1 Kasus Covid-19 Harian Paling Tinggi, Jawa Tengah Peringkat 1 Kasus Kematian Tertinggi

Media Australia ABC News pada Senin (5/7/2021) dalam artikel berjudul "Oxygen shortages blamed for deaths of 33 COVID-19 patients at Indonesian hospital" menggambarkan begitu memprihatinkannya penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia, yang sedang meningkat tajam dan terjadi kelangkaan oksigen medis.

Dalam pemberitaanya disebutkan jika harga oksigen di Jakarta pun naik lebih dari dua kali lipat, dengan beberapa pemasok melaporkan kekurangan.

Namun Sulung Mulia Putra, seorang pejabat di dinas kesehatan Jakarta, mengatakan kekurangan di rumah sakit bersifat sementara karena masalah distribusi sedang diselesaikan.

Baca Juga: Prilly Latuconsina Trending Topic di Twitter dan Google, Dilarikan ke Rumah Sakit, Tak Bisa Tidur Saat Haid

Kekurangan oksigen di rumah sakit terbesar di Yogyakarta itu disebabkan oleh peningkatan jumlah pasien yang datang dalam kondisi memburuk, kata Hermawan.

Setidaknya 63 pasien COVID-19 telah meninggal di rumah sakit sejak Sabtu - 33 di antaranya selama periode ketika pasokan oksigen cair pusat habis - meskipun rumah sakit beralih menggunakan tabung oksigen selama kekurangan, katanya.

"Kondisi mereka yang memburuk memberikan kontribusi paling besar terhadap kematian mereka," kata Hermawan.

Baca Juga: Pengetatan Syarat Masuk WNA dari Luar Negeri Berlaku Hari Ini, Tapi Tidak Berlaku pada Semua WNA

Hermawan mengatakan pasokan oksigen pusat rumah sakit beroperasi kembali pada pukul 4.45 pagi pada hari Minggu, setelah 15 ton oksigen cair dikirim.

Rumah sakit telah meminta otoritas kesehatan untuk membantu kekurangan oksigen, termasuk meminta pasokan oksigen dari rumah sakit lain karena pasokan oksigen cair turun ke tingkat kritis pada Sabtu malam, jelasnya.

Karena kejadian ini pemerintah meminta industri gas meningkatkan produksi oksigen medis, kata pejabat kementerian kesehatan Siti Nadia Tarmizi.

"Kami juga berharap orang-orang tidak menimbun oksigen," tambahnya.

Kementerian yang mengawasi tanggap COVID-19 Indonesia memerintahkan industri gas untuk memprioritaskan produksi untuk memenuhi perkiraan kebutuhan 800 ton oksigen setiap hari, untuk kebutuhan medis.(*)

Baca Juga: Efek Samping Demam Setelah Divaksin Covid-19 Itu Pertanda Baik, Ini Bukti dan Alasannya

 

Artikel ini telah publish di Intisari-online, dengan judul; Krisis Oksigen hingga Ada 33 Pasien Covid-19 Meninggal saat Dirawat di Rumah Sakit, Media Australia ini Soroti Betapa Kritisnya Situasi Rumah Sakit di Indonesia