Find Us On Social Media :

Jarang Disadari, Sederet Hal Ini Ternyata Bisa Jadi Penyebab Telinga Merah

Penyebab telinga merah

GridHEALTH.id - Kita mungkin pernah mendapati telinga yang tampak merah.

Tentu saja kita bertanya-tanya mengapa hal itu bisa terjadi.

Lalu apa yang jadi penyebab telinga merah?

Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab telinga merah yang bisa kita alami:

1. Kulit terbakar sinar matahari (sunburn)

Telinga merah bisa terjadi akibat sunburn.

Sunburn terjadi ketika telinga kita terlalu banyak terpapar sinar matahari tanpa perlindungan apa pun.

Selain telinga merah, sunburn dapat membuat kita mengalami gejala lain seperti:

- Telinga terasa hangat

- Telinga terasa agak sakit

- Mengalami nyeri tekan di telinga

Gejala tersebut pada umumnya bisa bertahan hingga seminggu.

Menutupi telinga dengan tabir surya dan topi bertepi dapat mencegah sengatan matahari.

Baca Juga: Kesulitan Menelan Dapat Mengindikasikan Penyakit Infeksi Telinga

2. Flushing

Kemerahan pada wajah atau telinga tanpa adanya suatu infeksi atau peradangan biasanya dikenali dengan istilah flushing.

Kemerahan terjadi saat pembuluh darah yang berada pada lapisan kulit melebar.

Flushing kadangkala disertai dengan rasa panas pada area kulit yang merah.

Penyebab utama flushing yang dapat dipahami adalah reaksi emosional, yang mengakibatkan pembuluh darah terbuka lebih lebar di area tertentu karena sinyal di sistem saraf.

Pemicu lainnya termasuk:

- Hormon

- Makanan

- Alkohol

- Obat-obatan

- Olahraga

- Perubahan suhu

- Kondisi medis

3. Infeksi bakteri

Infeksi kulit seperti selulitis atau erisipelas dapat menyebabkan telinga merah.

Dengan kondisi ini, kita mungkin juga akan mengalami telinga yang hangat, bengkak, dan teriritasi.

Gejala erisipelas mungkin termasuk luka lepuh.

Gejala selulitis atau erisipelas di luar kulit termasuk:

- Demam

- Menggigil

- Kedinginan

- Pembengkakan kelenjar getah bening

Kondisi ini disebabkan oleh bakteri yang masuk ke kulit saat ada yang merusaknya, seperti cedera, gigitan serangga, tindik telinga, atau kondisi medis lainnya.

Baca Juga: Varian Delta Bikin Covid-19 Naik Lagi, Tapi Tidak Semua yang Terinfeksi Perlu Dirawat di Rumah Sakit, Ini Beda Isolasi Mandiri dan Karantina Mandiri

4. Dermatitis seboroik

Telinga kita mungkin menjadi merah karena penyakit dermatitis seboroik.

Penyakit dermatitis seboroik bisa menyebabkan kulit menjadi merah, gatal, dan bersisik.

Dermatitis seboroik parahnya bukan hanya dapat memengaruhi bagian belakang telinga luar kita, tapi ke arah telinga bagian dalam, seperti di cuping telinga dan saluran telinga.

5. Polikondritis kambuhan

Dilansir dari Medical News Today, polikondritis kambuhan adalah penyakit langka yang menyebabkan peradangan dan kemerahan pada tulang rawan yang ada di tubuh.

Disebut kambuhan karena penyakit ini sering bolak-balik muncul setelah gejalanya reda.

Polikondritis kambuhan mungkin disebabkan oleh adanya masalah pada sistem kekebalan kita atau penyakit autoimun.

Telinga adalah salah satu bagian tubuh yang paling sering terkena polikondritis kambuhan.

Selain telinga, gangguan kesehatan ini juga bisa memengaruhi hidung, mata, tulang rusuk, saluran udara, dan persendian.

Gejala pertama yang mungkin kita perhatikan pada kasus polikondritis kambuhan di telinga adalah telinga merah dan terasa sakit.

Gejala ini dapat menyebar ke bagian lain dari telinga kita dan dapat berlangsung berhari-hari atau berminggu-minggu.

Kita mungkin melihat masalah di telinga bagian dalam juga.

Hasil jangka panjang dari kondisi ini yakni dapat berupa kehilangan pendengaran.

Jadi penting untuk menemui dokter jika kita mencurigai mengalami polikondritis kambuhan.

Baca Juga: Penyakit Infeksi Telinga Bikin Malu, Datangi Dokter Jika Alami Gejala

6. Perikondritis

Perikondritis adalah infeksi pada jaringan yang membungkus tulang rawan telinga.

Infeksi ini bisa jadi disebabkan oleh tindik telinga, cedera pada telinga, gigitan serangga, atau bahkan operasi.

Dengan perikondritis, telinga kita pada umumnya akan bengkak, merah, dan terasa sakit di dekat tulang rawan.

Temui dokter segera jika mencurigai mengalami masalah perikondritis, karena kondisinya dapat memburuk dengan menyebar ke tulang rawan dan merusaknya dalam jangka panjang.

Baca Juga: Penyakit Infeksi Telinga Pada Anak, Banyak Ditemukan Pada Balita

7. Red ear syndrome

Red ear syndrome atau sindrom telinga merah termasuk masalah kesehatan yang jarang terjadi.

Jika terjadi, gejala red ear syndrome bisa meliputi episode kemerahan dan rasa terbakar, terutama di cuping telinga (bagian bawah daun telinga).

Gejala-gejala ini dapat berlangsung sesaat atau berjam-jam.

Beberapa hal yang bisa menjadi pemicu red ear syndrome, yakni kebiasaan menyentuh telinga kita, terpapar suhu ekstrem, atau berolahraga.

Perlu diketahui, sindrom ini dapat pula menyebabkan migrain dan kondisi medis lainnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Penyebab Telinga Merah yang Bisa Terjadi"