Berdasarkan data American Academy of Pediatrics (AAP), anak-anak masih memiliki risiko rendah sakit parah akibat Covid-19.
Data terbaru menunjukkan bahwa anak-anak menyumbang sekitar 1,3 hingga 3,6 persen dari total rawat inap yang dilaporkan, dan sekitar 0,1 hingga 1,9 persen dari semua kasus COVID-19 pada anak-anak mengakibatkan rawat inap.
"Rawat inap tidak meningkat pada anak-anak sebagai akibat dari varian Delta, sehingga mereka tampaknya masih berisiko rendah Covid-19 bahkan dengan varian ini," kata Dr. Monica Gandhi, spesialis penyakit menular dari University of California, San Francisco.
Meski begitu, spesialis penyakit menular sekaligus profesor kedokteran dan pediatri di Yale Medicine, Richard Martinello bahwa meskipun anak-anak memiliki risiko lebih rendah, sebagian kecil anak-anak mengalami komplikasi, seperti sindrom inflamasi multisistem (MIS-C).
Bahkan, beberapa anak dilaporkan dapat mengalani gejala long covid atau Covid-19 jangka panjang.
"Ketika varian Delta lebih menular, secara alami akan menyebabkan lebih banyak rawat inap mentah. Semua kembali lagi tergantung pada kesehatan anak yang mendasarinya," ujar Martinello.
Untuk itu, para orangtua diharapkan dapat mengetahui gejala infeksi Covid-19 akibat varian Delta pada anak-anak.