GridHEALTH.id - Sebagian ibu menyusui pasti merasa panik dan khawatir saat melihat sang bayi gumoh setelah menyusu.
Untuk itu, para ibu wajib mengetahui beberapa cara mengatasi gumoh pada bayi.
Baca Juga: Tidak Hanya Gumoh, Ini 4 Tanda Lain Bayi Kebanyakan Makan Yang Mesti Diketahui Orangtua
Gumoh merupakan keluarnya cairan, susu, atau makanan yang baru saja ditelan oleh bayi. Meski demikian, gumoh berbeda dengan muntah.
Bayi gumoh setelah menyusu umumnya terjadi pada 3 bulan pertama setelah kelahirannya.
Hal ini dikarenakan isi perut mereka naik kembali ke kerongkongan, namun tidak menyakitkan.
Sebagian bayi sehat pasti pernah mengalami gumoh. Hal ini normal dan tidak mengganggu kesehatan bayi.
Kendati demikian, ada beberapa peringatan penting bagi orangtua untuk mengetahui tanda gumoh yang menyebabkan masalah kesehatan bayi.
Melansir dari laman Mayo Clinic, ada beberapa ciri gumoh bermasalah, yaitu bayi memaksa untuk mengeluarkan isi perut, gumoh berwarna hijau atau kuning, atau mengeluarkan darah.
Selain itu, bayi yang menolak menyusu berulang kali, ada dara di tinja, mengalami kesulitan bernapas, jarang pipis, menangis lebih dari 3 jam sehari, atau mudah marah wajib menjadi peringatan keras bagi orangtua.
Pasalnya, gumoh dengan tanda-tanda tersebut bisa menimbulkan masalah serius.
Sebagian besar bayi berhenti gumoh pada usia 12 bulan.
Namun jika bayi mengalami gumoh saat memasuki usia 6 bulan atau lebih, orangtua wajib berkonsultasi ke dokter atau spesialis anak.
Terlepas dari itu, bagi ibu yang merasa panik saat melihat bayi gumoh setelah menyusu, coba lakukan beberapa cara untuk mengatasinya.
1. Jaga agar bayi tetap tegak
Beri makan atau susui bayi dalam posisi yang lebih tegak.
Ikuti setiap pemberian makan dengan 30 menit dalam posisi tegak.
Hindari permainan aktif langsung atau penggunaan ayunan bayi.
2. Hindari memberi makan berlebihan
Memberi makan bayi dalam jumlah yang lebih kecil dan lebih sering mungkin membantu mengurangi gumoh setelah menyusu.
3. Luangkan waktu untuk menyendawakan bayi
Sering bersendawa selama dan setelah setiap menyusui dapat mencegah udara menumpuk di perut bayi.
Caranya dengan menggendong bayi dengan satu tangan, letakkan dagu bayi di pundak ibu, lalu tepuk-tepuk punggung bagi secara perlahan.
Selain itu, bisa juga dengan menengkurapkan bayi dan meletakannya di pangkuan ibu.
Namun, usahakan punggung bayi lebih tinggi dari kakinya, lalu tepuk secara perlahan bagian punggungnya.
4. Letakkan bayi untuk tidur telentang
Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Muntah, Bisa Jadi Pertanda Penyakit Infeksi, Tips Dari IDAI
Untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS), penting untuk menempatkan bayi tidur telentang.
Menempatkan bayi untuk tidur tengkurap untuk mencegah gumoh tidak dianjurkan.
5. Batasi bermain aktif setelah menyusui
Menekan perut bayi tepat setelah makan dapat meningkatkan gumoh.
Meskipun tummy time penting untuk bayi, cobalah menundanya beberapa saat setelah makan.
6. Bereksperimenlah dengan diet sendiri
Jika ibu aktif menyusui, dokter mungkin menyarankan agar ibu menghilangkan produk susu atau makanan tertentu lainnya dari diet.
7. Perbaiki posisi pemberian ASI
Baca Juga: 10 Ciri Orang yang Rentan Terinfeksi Jamur Hitam dari India, Sudah Masuk Indonesia
Saat memberi makan bayi dengan ASI, terkadang ibu melakukan kesalahan saat melekatkan mulut bayi pada payudara sehingga banyak udara dari luar akan tertelan.
Udara yang masuk ke perut bayi inilah yang dapat membuat bayi mengeluarkan kembali makanannya.
Itulah 7 cara mengatasi bayi gumoh setelah menyusu. (*)
Baca Juga: Coba Minum Air Rendaman Ceri Secara Rutin, Asam Urat Tinggi Kandas
#hadapicorona #berantasstunting