Fakta ini datang karena ada perkiraan 37 juta anak-anak yang putus sekolah sebelum Covid-19 menyerang.
Di hampir separuh negara di Asia dan Pasifik, sekolah telah ditutup selama lebih dari 200 hari selama pandemi.
Di Amerika Selatan dan Karibia, ada 18 negara dan wilayah di mana sekolah ditutup atau ditutup sebagian, kata Elder.
"Di seluruh dunia, pendidikan, keamanan, teman, dan makanan telah digantikan oleh kecemasan, kekerasan, dan kehamilan remaja", ungkap Elder.
Mengutip laporan UNICEF Uganda, ia mengatakan bahwa antara Maret 2020 dan Juni 2021, terjadi peningkatan kehamilan lebih dari 20% di antara usia 10 hingga 24 tahun.
Sekolah di Uganda ditutup selama 306 hari dengan hanya 0,3% rumah tangga yang memiliki koneksi internet.
Baca Juga: 5 Pengobatan Rumahan Sederhana Untuk Atasi Vagina Gatal dan Nyeri
Baca Juga: World Brain Day 2021, Begini Cara Virus Corona Merusak Otak
Sementara pembelajaran jarak jauh tetap di luar jangkauan sepertiga siswa di seluruh dunia akibat kurang atau tidak adanya akses ke internet.