GridHEALTH.id - Pasien hipertensi yang meminum obat tekanan darahnya tidak sesuai dengan arahan dokter memiliki risiko yang sangat besar untuk menderita stroke dan meninggal karenanya dibandingkan dengan mereka yang meminum obatnya dengan benar, sebuah penelitian menunjukkan.
Sebuah penelitian terhadap 73.527 pasien dengan tekanan darah tinggi, yang diterbitkan secara online pada Rabu (28/07/2021) di European Heart Journal, memaparkan temuan ini.
Bahwa pasien yang tidak mematuhi pengobatan mereka memiliki peningkatan risiko kematian akibat stroke hampir empat kali lipat pada tahun kedua setelah pertama kali diresepkan obat untuk mengontrol tekanan darah mereka.
Dan peningkatan risiko tiga kali lipat pada tahun kesepuluh, dibandingkan dengan pasien yang patuh.
Hasil ini menekankan pentingnya pasien hipertensi meminum obat antihipertensi mereka dengan benar untuk meminimalkan risiko komplikasi serius seperti stroke fatal dan non-fatal, kata Dr Kimmo Herttua.
Dr Herttua, penulis pertama studi ini, adalah rekan senior di Unit Penelitian Kependudukan di Universitas Helsinki, Finlandia.
Baca Juga: Dokter Saraf Ungkap 8 Masalah Kesehatan yang Bisa Memicu Stroke
Pasien yang tidak patuh memiliki risiko yang lebih besar bahkan 10 tahun sebelum mereka menderita stroke.
Peneliti juga menemukan bahwa ada hubungan dosis-respons. Semakin buruk seseorang dalam menjalani terapi antihipertensi, semakin besar risikonya, tulis Herttua.
Baca Juga: Kelompok Usia Ini Memiliki Antibodi 7 Kali Lipat Dari Lainnya, Studi
Baca Juga: Buah-buahan yang Tidak Disarankan Untuk Penyandang Diabetes, Apa Saja?
Para peneliti, termasuk ilmuwan dari Finlandia dan University College London, Inggris, menggunakan register nasional di Finlandia yang memberikan perincian resep, penerimaan ke rumah sakit, dan kematian, lapor Science Daily. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL