AVP memainkan peran penting dalam mengatur jumlah cairan dalam tubuh.
Hormon ini diproduksi oleh sel saraf spesialis di bagian otak yang dikenal sebagai hipotalamus.
AVP berpindah dari hipotalamus ke kelenjar pituitari, di mana ia disimpan sampai dibutuhkan.
Kelenjar pituitari melepaskan AVP ketika jumlah air dalam tubuh menjadi terlalu rendah.
Ini membantu menahan air dalam tubuh dengan mengurangi jumlah air yang hilang melalui ginjal, membuat ginjal menghasilkan urin yang lebih pekat.
Pada diabetes insipidus, kurangnya produksi AVP berarti ginjal tidak dapat membuat urin yang cukup pekat dan terlalu banyak air yang dikeluarkan dari tubuh.
Dalam kasus yang jarang terjadi, ginjal tidak merespons AVP. Hal ini menyebabkan bentuk spesifik dari diabetes insipidus yang disebut nephrogenic diabetic insipidus.
Orang yang mengalaminya aakan merasa haus ketika tubuh mencoba untuk mengkompensasi peningkatan kehilangan air dengan meningkatkan jumlah air yang diambil.
Adapun tanda dan gejala diabetes insipidus, meliputi:
- Menjadi sangat haus
- Memproduksi urin pucat dalam jumlah besar
- Sering perlu bangun untuk buang air kecil di malam hari
- Lebih suka minuman dingin
Baca Juga: Beras Hitam, Makanan yang Dianjurkan Untuk Penyandang Diabetes