Find Us On Social Media :

Varian Delta Plus Teridentifikasi di Indoensia, Inikah Pertanda Indonesia Negara Terakhir Terbebas dari Pandemi Covid-19?

Varian delta plus teridentifikasi di Indonesia.

GridHEALTH.id - Menurut Dicky Budiman, pakar Epidemiologi Universitas Griffith Australia, logis jika Indonesia diprediksi menjadi negara terakhir yang bisa terbebas dari pandemi Covid-19.

Penyebabnya, papar Dicky, sampai saat ini pemerintah masih membagi fokusnya untuk menyeimbangkan kesehatan dan ekonomi.

"Logisnya dan benar dalam kaitan situasi akhir pandemi ini, negara yang fokus dengan kesehatan ya tentu sudah lebih dulu dia start-nya ya," ujar Dicky kepada Tribunnews, Rabu (28/7/2021).

Ia kemudian membandingkannya dengan Indonesia yang dianggap masuk kategori negara yang belum sanggup menerapkan lockdown total, dan fokus pada kesehatan masyarakatnya.

Hal ini yang ia anggap menjadi alasan logis Indonesia memang bisa saja menjadi negara terakhir yang keluar dari pandmei Covid-19.

"Kita termasuk negara yang di belakang, sehingga wajar kalau akan terakhir keluar dari situasi pandemi ini," jelas Dicky.

Apalagi saat ini varian baru virus corona kini bertambah satu lagi, yaitu varian delta plus.

Baca Juga: Waduh, Penjualan Surat Hasil Swab Antigen di Bus Antar Provinsi

Menurut Medical News Today, varian delta plus dikenal dengan B.1.617.2.1 atau AY.1.

varian delta plus ini sudah teridentifikasi di lebih dari 10 negara, salah satunya di Indonesia.

Untuk diketahui, varian Delta plus adalah turunan dari varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India pada Desember 2020.

Varian delta ini sempat menjadi momok karena dipercaya lebih cepat menular dari varian sebelumnya.

Informasi yang didapat Kompas.com (2 Juli 2021) disebutkan varian delta plus ini mulai muncul di database global pada pertengahan Maret, dan pada 26 April kasus varian ini ditemukan di Inggris.

Itu membuat Inggris melarang perjalanan internasional pada 4 Juni kepada seluruh warganya, juga bagi pendatang.

Malah saat itu Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE), menyatakan varian delta ini sebagai variant of consern (VOC) dalam pengarahan 11 Juni, dan pada 22 Juni, otoritas India mengikutinya.

Karakteristik Varian Delta Plus

Virus corona varian delta plus adalah varian virus corona baru yang tampaknya tidak umum.

Baca Juga: Populasi Penduduk Lansia Meningkat, FKUI Luncurkan Modul Healthy Aging Bagi Dokter Umum dan Tenaga Kesehatan Garda Depan

Saat ini hanya menyumbang sebagian kecil dari urutan delta.

Meski begitu, WHO tetap waspada terhadap virus corona varian delta plus dan varian lainnya agar tak menimbulkan peningkatan penularan.

Kekhawatiran ahli dengan teridentifikasinya varian delta plus ini;

* Terjadinya peningkatan transmisibilitas

* Adanya ikatan yang lebih kuat dengan reseptor sel paru-paru

* Berpotensi pengurangan respons antibodi monoklonal

Kabar baiknya, menurut ahli virologi Dr. Jeremy Kamil, dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Louisiana, kita tak perlu khawatir tentang adanya virus corona varian delta plus ini.

Sebab vaksin yang sekarang beredar juga mampu melawan varian baru tersebut.

Adapun gejala seseorang terpapar Covid-19 dari virus corona varian delta plus adalah sebagai berikut, seperti dilansir dari Hindustan Times;

Baca Juga: Penerima Vaksin Covid-19 Sinovac Siap-siap! Tahun Depan Bakal Dapat Suntikan Dosis Ketiga

* Batuk

* Diare

* Demam

* Sakit kepala

* Ruam kulit

* Perubahan warna pada jari tangan dan kaki

* Nyeri dada

* Sesak nafas

Ada juga gejala lain yang bisa saja muncul; sakit perut, mual, dan kehilangan nafsu makan.(*)

Baca Juga: Teka Teki Negara Terakhir yang Terbebas dari Pandemi Covid-19, Ahli Epidemiologi; Logis Jika Indonesia