Khusus untuk Favipiravir stok nya hingga saat ini ada sekitar 6 juta di seluruh Indonesia.
Ada beberapa produsen dalam negeri yang akan segera meningkatkan kapasitas produksi obat tersebut, termasuk PT. Kimia Farma yang bisa memproduksi 2 juta obat Favipiravir per hari.
Tak hanya itu, rencananya PT Dexa Medica dikabarkan akan impor 15 juta Favipiravir di bulan Agustus.
Baca Juga: Viral Bansos Tunai Dipotong Rp 50 Ribu Demi Ganti Suku Cadang Mobil Ambulans, Ketua RW Angkat Bicara
“Kita akan impor juga 9,2 juta dari beberapa negara mulai bulan Agustus, dan ada pabrik baru rencananya yang mulai Agustus juga akan produksi 1 juta Favipiravir setiap hari, dan diharapkan nanti di bulan Agustus kita sudah punya kapasitas produksi dalam negeri antara 2 sampai 4 juta tablet per hari yang bisa memenuhi kebutuhan,” kata Menkes.
Sedangkan stok Oseltamivir, lanjut Menkes, ada stok sampai bulan Agustus sekitar 12 juta. Azithromycin, Oseltamivir, maupun Favipiravir adalah 3 obat yang diproduksi dalam negeri.
Ada tiga obat lain yang belum bisa diproduksi dalam negeri yang sangat bergantung kepada ekspor seperti Remdesivir, Actemra, dan Gamaras.
Baca Juga: Tiga Jenis Minuman Sangat Tidak Disarankan Bagi Penyandang Diabetes
“Ini adalah obat-obatan yang di seluruh dunia juga sedang short supply karena semua orang membutuhkan obat-obat ini. Saya sampaikan rencananya untuk Remdesivir Juli ini akan datang, kita bisa impor 150 ribu dan Agustus kita akan impor 1,2 juta. Sekarang kita sudah dalam proses untuk bisa membuat Remdesivir di dalam negeri,” ucap Menkes.