GridHEALTH.id - Di era digilat saat ini semakin mudah manusia-manusia tak berahlak membuat hoaks.
Terbukti di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, yang meluluhlantakan banytak sektor kehidupan, masih saja ada hoaks yang diciptakan dan disebarkan dengan sengaja oleh manusia tak berahlak.
Mirisnya hoaks yang dibuat dan disebarkan dibuat dengan serius sehingga seolah-olah benar, real, dan memihak masayarakat.
Padahal aslinya para pembuat hoaks dan penyebarnya akan tertawa lepas dan diuntungkan manakala banyak masyarakat yang menjadi korbannya.
Salah satu contoh hoaks yang saat ini banyak memengaruhi masayarakat adalah hoaks mengenai vaksin Covid-19.
Nah, supaya masyarakat tidak termakan hoaks vaksin yang banyak beredar dan diakses dengan mudah oleh masyarakat melalui layar ponsel, kita sebagai masyarakat harus mawas diri.
Baca Juga: 3 Ciri Khas Nyamuk Malaria Dilihat Dari Fisiknya, Dengan Mengenalinya Mudah Lakukan Pencegahan
Serta melakukan proteksi supaya terhindar dari pengaruh berita hoaks prihal vaksin Covid-19. Caranya;
1. Bekali diri dengan pengetahuan dari sumber kredibel.
Ketahuilah, valsin Covid-19 sudah ditegaskan juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi membantu pasien terhindar dari kematian.
Pasien Covid-19 yang mendapat vaksinasi lengkap bisa terlindung dari risiko kematian hingga 73 persen.
Data tersebut, kata Nadia, diperoleh dari data perawatan pasien Covid-19 di Rumah Sakit periode Mei hingga Juli 2021.
Baca Juga: Satgas Covid-19: Indonesia Siap-siap Hidup Berdampingan Dengan Covid-19
"Efek perlindungan terhadap pasien covid-19 yang sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap itu benar-benar bisa melindungi risiko dari kematian hingga 73 persen," ujar Nadia dalam diskusi virtual yang ditayangkan melalui YouTube FMB9ID_ IKP, Selasa (27/7/2021), dikutip dari Kompas.com (28/7/2021).
Selain itu, seseorang yang sudah divasin Covid-19, andaikan terinfeksi virus corona, maka mereka sebagian besar akan sembuh.
"Kalau pasien Covid-19 yang sudah mendapatkan dosis pertama, 90 persen ini sembuh dan dari 96 persen yang mendapat vaksin secara lengkap itu sembuh 100 persen dari Covid-19," kata Nadia.
Baca Juga: Bukan Obat, Cara Cepat Sembuh dari Infeksi Covid-19 Konsisten Lakukan 2 Hal Ini
Sementara pasien yang belum divaksin sama sekali, hanya 84 persen yang sembuh.
Ketahui juga, semua vaksin Covid-19 saat ini efektif melawan semua varian virus corona, termasuk varian Delta.
"Vaksin yang ada, sampai saat ini masih sangat efektif melawan semua varian atau mutasi virus yang ada. Termasuk varian Delta yang kemarin menyebabkan peningkatan lonjakan kasus yang signifikan dalam 3 minggu belakangan ini," katanya.
2. Jadilah kritis, jangan percaya begitu saja terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya
Ingat, Nadia menegaskan, belum ada bukti ilmiah maupun jurnal medis yang mengatakan jenis vaksin tertentu sudah tidak efektif lagi.
Baca Juga: PPKM Berlevel Membuat Epidemiologi UI Ahli Khawatir Kasus Covid-19 Naik Lagi
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Priyama dr. Hendra Gunawan, Sp.PD pun mengatakan, bahwa semua vaksin yang tersedia saat ini efektif terhadap virus corona varian delta.
Karenanya tak perlu pilih-pilih vaksin atau menunggu vaksin yang belum tersedia.
Lebih lanjut Hendra menjelaskan, sama seperti setiap pengobatan yang memiliki berbagai efek samping, vaksin juga memiliki efek samping ringan hingga fatal.
Hanya saja risiko efek samping yang fatal sangat kecil.
Baca Juga: Kerusakan Usus Selama Infeksi Dapat Menyebabkan Stunting, Studi
“Sebagai contoh, penelitian Black dkk tahun 2003 melaporkan, bahwa insiden penurunan trombosit pada anak yang diimunisasi MMR adalah 1:25.000.
Insidens ini tentu tidak sebanding dengan manfaat yang didapat, yaitu proteksi terhadap 3 jenis virus yang berpotensi menyebabkan morbiditas dan mortalitas,” jelas dr. Hendra kepada Kompas.com.
Karenanya, setiap mengetahui informasi lakukan crosscek terlebih dahulu. Bisa juga cross cek di GridHEALTH.id.
Karena GridHEALTH.id selalu menyajikan informasi dan berita yang benar, bisa dipercaya dan kredibel, dari sumber yang bisa dipertanggung jawabkan.(*)
Baca Juga: Menkes Dilaporkan Dipukuli Usai Ibu Keponakan Presiden Tajikistan Meninggal Karena Covid-19