GridHEALTH.id - Baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terus memantau varian asli Indonesia.
Varian baru Covid-19 asal Indonesia ini berkode B1466.2 dilaporkan pertama kali di Indonesia pada November 2020.
Baca Juga: Ketemu! Varian Baru Covid-19 Asal Indonesia Sudah Ada Sebelum Serangan Varian Delta dari India
Dikutip GridHEALTH.id dari tayangan di KompasTV pada Kamis (29/7/2021), peneliti LIPI mengatakan, varian lokal Indonesia B1466.2 diduga menjadi penyebab tingginya kasus Covid-19 di Indonesia sejak Januari hingga Mei 2021.
Peneliti sekaligus Ketua Tim WGS SARS-CoV-2 LIPI Sugiyono Saputra.
Bahkan dominasi varian asli Indonesia tersebut terjadi sebelum varian Delta menyerang.
"Sebelum varian Delta masuk ke Indonesia, varian lokal asal Indonesia ini pernah mendominasi kasus Covid 19 di Indonesia," ujarnya seperti dikutip dari laman LIPI, Selasa (27/7/2021).
Data Regeneron menunjukkan, varian asli Indonesia ini sempat mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia sejak akhir Januari 2021.
Jumlah kasus Covid-19 akibat varian B.1.466.2 ini mencapai puncaknya pada pertengahan Maret 2021.
Baca Juga: Sudah di Indonesia, Inilah Gejala Covid-19 Varian Delta Plus yang Lebih Sulit Ditangani Tim Medis
Menurut WHO, varian asli Indonesia ini dapat menimbulkan risiko di masa depan.
WHO telah memasukan varian asli Indonesia tersebut dalam daftar pemantauan atau alert further monitoring sejak April 2021.
Kendati demikian, varian ini belum masuk ke dalam Variants of Interest (VOI) ataupun Variants of Concern (VOC) yang lebih diwaspadai.
Lantas, apa saja gejala varian asli Indonesia tersebut?
Peneliti genomik molekuler dan anggota Konsorsium Covid-19 Genomics UK Riza Arief Putranto membeberkan, sebenarnya ada 4 varian lokal Indonesia.
"Di Indonesia kita punya empat varian lokal, kenapa saya sebut lokal, karena varian ini nggak ditemukan banyak di tempat lain," bebernya dalam diskusi bersama Kawalcovid19, Selasa (24/5/2021).
Riza menyebut, dua di antaranya yaitu varian B.1.466.2 dan B1470, dua varian lainnya sepertinya sebentar lagi musnah.
Sementara itu, Ia menambahkan bahwa gejala Covid-19 akibat varian asli Indonesia (B.1.466.2) tidak jauh berbeda dengan gejala virus corona varian lainnya. (*)
Baca Juga: Karma Pegawai Apotek di Jabar yang Memeras Pasien Covid-19 Untuk Keuntungan Berlipat Ganda
#hadapicorona