GridHEALTH.id - Diabetes tipe 1 disebut juga sebagai diabetes juvenile, karena umumnya didiagnosis pada orang dewasa muda atau anak-anak.
Diabetes juga sering disebut sebagai diabetes Insulin-dependent, karena kelangsungan hidup dan pemeliharaan kesehatan penyandangnya sangat tergantung pada terapi insulin.
Hal ini dikarenakan tubuh penyandang diabetes tipe 1 benar-benar berhenti memproduksi insulin.
Penyebabnya adalah adanya perusakan sel pankreas yang memproduksi insulin oleh sistem kekebalan tubuh.
Dilansir dari laman p2ptm.kemkes.go.id (25/10/2018), jenis diabetes ini merupakan bawaan yang tidak bisa dicegah dan disembuhkan, namun untuknya penyandang diabetes tipe 1 masih bisa mengendalikan penyakitnya.
Jadi penyandang diabetes tipe, tetap bisa menjalani kehidupan dengan nyaman dan sehat.
Untuk gejala, tidak ada perbedaan gejala yang dialami penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Kedua jenis diabetes ini relatif menunjukkan gejala yang sama.
Mulai dari sering buang air kecil, mudah lapar dan haus, gangguan penglihatan, dan luka yang sulit sembuh.
Meski begitu ada gejala khusus yang sering dialami penyandang diabetes tipe 1.
Baca Juga: Tanda Bahaya Diabetes Tipe 1 Pada Anak yang Perlu Diwaspadai Orangtua
Hal itu seperti diungkap dalam Buku Diet Sehat untuk Penderita Diabetes Mellitus (2014) karya Dr. Ir. Diah Krisnatuti, M.S., dkk., seperti dilansir dari Kompas.com (8/4/2020).
Dijelaskan bahwa gejala yang timbul pada penyandang diabetes tipe 1 biasanya sercara tiba-tiba, dan bisa berkembang dengan cepat ke dalam suatu keadaan yang disebut ketoasidosis diabetik.
Penyebab terjadinya ketoasidosis diabetik sendiri adalah kadar gula di dalam darah yang tinggi.
Dimana dalam tubuh penyandang diabetes tipe 1 sebagian besar selnya tidak dapat menggunakan gula tanpa insulin sehingga sel mengambil energi dari sumber lain, seperti lemak.
Sel lemak yang dipecah kemudian menghasilkan keton atau senyawa kimia beracun yang bisa menyebabkan darah menjadi asam (ketoasidosis).
Adapun gejala awal dari ketoasidosis diabetikum, di antaranya seperti munculnya rasa haus dan berkemih yang berlebihan, mual, muntah, lelah, nyeri perut, pernapasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah, serta bau napas tercium seperti bau aseton.
Baca Juga: 3 Komplikasi Ketoasidosis Diabetik Ini Terjadi Saat Pengobatan, Penyandang Diabetes Hati-hati
Tanpa pengobatan dan penanganan yang tepat, ketoasidosis diabetik bisa berkembang menyebabkan koma hingga kematian.
Sebelum menjalani pengobatan, penyandang diabetes tipe 1 hampir selalu mengalami penurunan berat badan karena kekurangan insulin yang berat.
Sedangkan setelah menjalani terapi insulin, penyandang diabetes tipe 1 bisa mengalami ketoasidosis jika mereka melewatkan sekali penyuntikan insulin atau mengalami stres akibat infeksi, kecelakaan, atau panyakit serius.
Jika penyandang diabetes tipe 1 merasa mengalami gejala khusus tersebut, jangan ragu untuk memeriksakannya ke dokter.(*)
Baca Juga: Gejala Ketoasidosis Diabetik, Komplikasi Diabetes yang Sering Menyebabkan Koma
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL