Find Us On Social Media :

Efek Samping Vaksin Covid-19, Penyandang Alergi Perlu Hati-hati, Suntikan Dosis Kedua Lebih Kuat

Efek samping vaksin Covid-19 yang harus diwaspadai penyandang alergi.

GridHEALTH.id - Efek samping vaksin Covid-19 sejak kemarin kembali menjadi informasi yang diburu masyarakat dan banyak dibicarakn.

Tidak hanya masyarakat Indoensia yang masih bertanya-tanya prihal efek samping Covid-19.

Masyarakat di negara kaya dan maju, seperti hlanya Jerman, pun sama. Khawatir dan bertanya-tanya mengenai efek samping vaksin Covid-19.

Baca Juga: Penggunaan Tabung Oksigen Untuk Isoman di Rumah Tidak Dibenarkan

Apalagi bagi mereka penyandang alergi. Isu efek samping vaksin Covid-19 sangat sensitif dan penting bagi mereka.

Hal ini diakui oleh Dr. Ludger Klimek, presiden Asosiasi Medis Ahli Alergi Jerman (AeDA), menurutnya di Jerman banyak orang yang sangat khawatir tentang vaksin Covi-19 ini.

"Banyak yang ingin divaksinasi dan menantikannya, dan kemudian mereka membaca bahwa reaksi yang parah mungkin terjadi," katanya.

Namun sayangnya data tepat tentang frekuensi reaksi efek samping vaksinasi Covid-19 saat ini tidak tersedia.

Berdasarkan data awal yang ada, Klimek mengatakan, vaksin RNA messenger baru, juga disebut vaksin mRNA, oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna kemungkinan membawa risiko adanya efek samping agak lebih tinggi, sekitar 2,5 hingga 4 kali, daripada vaksin Covid-19 lainnya.

Meski demikian, tambahnya, risikonya masih sangat rendah, yakni satu kasus dari setiap 100.000 vaksinasi.

Baca Juga: Klik di Sini, Cara Mudah Daftar Vaksin Covid-19, Gratis!

Untuk diketahui, reaksi alergi yang bisa dinilai efek samping setelah vaksin, tidak terbatas pada vaksin Covid-19, tetapi dapat terjadi setelah minum obat apa pun.

Klimek menjelaskan bahwa reaksi alergi terhadap suatu bahan dalam vaksin itu berarti kita sudah peka terhadapnya. Karena dosis yang disuntikkan lebih tinggi, reaksinya bisa lebih kuat.

Meski demikian, tidak semua penderita alergi terpengaruh sama. "Jika mengalami demam, artinya tidak benar-benar berisiko lebih tinggi. Kerkena efek samping daripada seseorang yang tidak alergi," kata Klimek.

Namun, jika pernah mengalami reaksi alergi terhadap obat-obatan tertentu, obat pencahar atau kontras sinar-X, misalnya, kita mungkin juga memiliki satu untuk bahan-bahan dalam vaksin Covid-19, kata Klimek, yang mencatat bahwa zat-zat alergen yang diketahui dalam obat-obatan termasuk polietilen glikol, polisorbat dan etilen oksida.

Karenanya bagi penyandang alergi baiknya berkonsultasi dengan ahli alergi jika memiliki reaksi alergi terhadap obat, sebelum divaksin Covid-19.

Baca Juga: Jokowi Targetkan 5 Juta Dosis per Hari, Dirut Bio Farma Akui Tak Bisa Penuhi: Stok Vaksin Covid-19 Jauh dari Cukup

Untuk itu baiknya disetiap sentra vaksinasi Covid-19, Sebelum divaksinasi, seseorang harus mengisi kuesioner riwayat kesehatan secara akurat dan menyeluruh, jika ragu, dengan bantuan ahli alergi, sehingga personel di situs penyedia vaksinasi tahu apa yang harus diperhatikan dan dapat mengevaluasi lebih lanjut jika perlu.

Setelah mendapatkan suntikan, kita harus tetap berada di lokasi selama 15 menit agar dapat dimonitor sebagai tindakan pencegahan.

Tetapi penantiannya adalah 30 menit jika pernah mengalami reaksi alergi terhadap vaksin, kata Federal Center for Health Education (BZgA).

Jenis reaksi alergi yang paling serius adalah anafilaksis, di mana sistem kekebalan melepaskan banyak bahan kimia yang dapat menyebabkan syok.

"Ini jelas mengancam jiwa," kata Klimek. Reaksi potensial yang tidak terlalu serius termasuk ruam kulit, tenggorokan gatal atau gatal.

Baca Juga: Anosmia Jadi Gejala Khas Covid-19 pada Anak, Orangtua Lakukan 5 Cara Merangsang Indera Penciuman

Menurut BZgA, situs penyedia vaksinasi dan tim vaksinasi keliling harus dilengkapi alat bantu medis lengkap untuk menangani kasus anafilaksis dengan cepat.

Dilansir dari kipi.covid19.go.id, beberapa orang dapat mengalami efek samping vaksin Covid-19 yang lebih kuat setelah mendapatkan dosis kedua, namun ada pula yang tidak mengalaminya.

Semua reaksi ini normal dan jika terjadi, akan hilang dengan sendirnya dalam beberapa hari, sebagaimana reaksi pada dosis pertama.

Jika mengalami efek samping vaksin Covid19, penting untuk tetap tenang dan melaporkan ke petugas kesehatan melalui kontak yang tertera di kartu vaksinasi jika keluhan tak kunjung membaik.

Perlu diingat bahwa perlindungan optimal vaksin dari virus corona baru terbangun dua pekan setelah vaksinasi dosis kedua.

Setelah itu, berdasarkan laporan khusus, masih ada yang terinfeksi Covid-19, meski sangat jarang terjadi.

Gejala Covid-19 pada orang yang sudah menerima vaksin pun umumnya ringan, bahkan tidak mengalami gejala.

Oleh sebab itu, penting untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.(*)

Baca Juga: Cek Fakta Covid-19, Bisakah Menghirup Uap dan Berkumur Melepaskan Virus Corona?