Find Us On Social Media :

Ini Saat Paling Tepat Pasien Covid-19 Dapatkan Plasma Konvalesen, Supaya Semua Manfaatnya Didapatkan

Plasma Konvalesen bagi pasien Covid-19.

GridHEALTH.id - Terapi plasma konvalesen bermanfaat dalam membantu proses penyembuhan pasien Covid-19.

Meski begitu, dalam prakteknya pasien Covid-19 baiknya tidak sembarangan menerima plasma konvalesen.

Supaya manfaat dari terapi tersebut bisa maksimal didapatkan.

Hal itu seperti dijelaskan seorang terapis plasma konvalesen, Dr. Monica, Sp.An., KIC., M.SI., MM., MARS., yang dilansir dari laman Kontan.co.id (23/7/2021).

Menurutnya ada ketentuan-ketentuan yang memang diperhatikan sebelum melakukan terapi plasma konvalesen.

Pertama yang harus diperhatikan adalah sang pendonor.

Dimana pendonor adalah orang yang pernah terdeteksi positif Covid-19 dan atau sudah 14 hari bebas gejala atau negatif serta mendapatkan surat pernyataan sembuh dari dokter yang merawat.

“Sehingga setelah itu barulah masuk dalam proses screening pada pendonor,” kata Monica.

Baca Juga: Tak Perlu Takut, Donor Plasma Konvalesen Juga Berikan Manfaat bagi Sang Pendonor, Lebih Bahagia hingga Hidup Lebih Lama

Dia menjelaskan, proses screening pertama yakni dengan melakukan test antibodi pada pendonor.

Ini untuk memeriksa secara cepat apakah terdapat antibodi baru dalam tubuhnya.

Lalu akan dilakukan sampel darah untuk memeriksa kadar antibodi, pemeriksaan infeksi menular lewat transfusi darah seperti hepatitis, HIV dan lainnya serta pendonor tidak boleh memiliki komorbid yakni diabetes dan hipertensi.

“Syarat lain yang juga tercantum dalam Palang Merah Indonesia (PMI) yakni pendonor minimal berat badan 55kg, usia 18-60 tahun dan diutamakan adalah laki-laki,” jelasnya.

Selain itu, Monica menyampaikanm bila prosuder tersebut dilakukan secara benar dan baik maka efek sampingnya kurang dari 1%.

Biasanya efek samping itu sama dengan efek samping pada transfusi darah pada umumnya yakni demam, alergi kemerahan hingga gatal-gatal.

Adapun, kebutuhan darah dalam mendonorkan plasma konvalesen itu tak bisa dipukul rata.

Hal ini lantaran setiap gejala yang dirasakan setiap pasien berbeda-beda.

Baca Juga: Waspada, Call Center BNPB Dapatkan Donor Plasma Konvalesen Ternyata Hoaks, Ini Faktanya

“Ini yang biasanya salah kaprah. Mau gejala sedang, ringan dan berat, tidak bisa dipukul rata hanya butuh 2 kantong darah saja. Kalau misal gejala sedang itu butuh 2 kantong, gejala sedang dengan komorbid biasa 3 kantong, kemudian kalau gejala berat ya bisa 3-4 kantong,” kata Monica.

Lantas, kapan waktu yang tepat pasien Covid-19 menerima donor plasma konvalesen?

Monica mengatakan, ada waktu golden periode dimana donor plasma itu bisa memberikan efektifitas yang maksimal hingga di atas 90%.

Misalnya, diberikan pada minggu pertama demam atau paling lambat 72 jam sejak pertama kali sesak napas.

“Seringkali salah kaprah yang terjadi sekarang adalah banyak pasien yang sudah kritis dan diventilator, baru mencari plasma konvalesen, karena sejak 14 hari terpapar itu sudah mulai terjadi kerusakan ginjal, jantung, dan paru-paru. Akhirnya baru diberikan plasma, virusnya memang hilang tapi orangnya justru meninggal karena kerusakan organ,” imbuhnya.(*)

Baca Juga: Donor Plasma Konvalesen Tak Boleh Sembarangan, Ini Aturannya

#berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Kapan pasien Covid-19 harus mendapatkan plasma konvalesen?