GridHEALTH.id - Ada kejadian yang tak terduga dialami oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Saat Ganjar Pranowo mengunjungi tempat isolasi Covid-19 di Klaten, Jateng, diantara pasien ada yang nyeletuk request dikirim sengsu ke Ganjar Pranowo.
Baca Juga: 7 Langkah Praktis Mengobati Infeksi Kaki Diabetes Agar Luka Kering
Saat itu memang Ganjar Pranowo bertanya pada para pasien Covid-19, makanan apa yang paling disukai selama berada di tempat isolasi.
Mendengar itu Ganjar Pranowo tidak banyak bereaksi, beliau sempat terdiam, dan akhirnya menanggapi pasien tersebut dengan candaan.
Hal tersebut diketahui dari unggahan akun media sosial Instargamnya.
Untuk diketahui, sengsung adalah salah satu jenis makanan yang sudah dikenal di Jawa Tengah, khususnya di Solo.
Sengsu adalah singkatan dari Tongsen Asu alias Anjing. Yaitu masakan tongseng dengan daging anjing.
Baca Juga: Efek Samping Mendonorkan Plasma Darah Untuk Terapi Konvalesen, dan Cara Mengatasinya
Di Solo, Jogjakarta, makanan dari daging anjing ini dianggap sebagai jamu. Karennya nama lainnya adalah tongseng jamu, atau sate jamu.
Karena oleh sebagian masyarakat daging anjing tersebut bisa menyehatkan, dan baik sebagai jamu.
Tapi yang menjadi pertanyaan benarkah daging anjing punya manfaat kesehatan, dan layak di konsumsi?
Bagi umat Islamm sudah fix, jika semua olahan dari daging anjing adalah haram untuk dikonsumsi.
Tapi menurut Anisa Ratna Kurnia, aktivis dari Garda Satwa Indonesia, bahwa tidak ada anjing yang layak dikonsumsi.
"Kalau mereka dianggap layak, sudah pasti ada pengawasan dari dinas peternakan.
"Seharusnya pemerintah menanggapi serius masalah peredaran daging anjing ini, karena menyangkut kesehatan masyarakat," ungkapnya.
Ternyata, makanan yang juga disebut sebagai 'mendo prucul' yang artinya 'kambing yang bisa cepat berlari' ini dianggap berbahaya oleh ahli.
Baca Juga: Waspada, Covid-19 Varian Delta Mudah Ditularkan Dari Orang yang Telah Divaksin
Sementara itu, drh. Sunarto, M.Si, dosen Fakultas Peternakan Universitas Sebelas Maret Surakarta, dilansir dari Kompas.com (7/2/2018), justru mengungkapkan bahaya konsumsi daging anjing.
Anjing yang dikonsumsi masyarakat tidak bersumber dari peternakan.
Karena tak bersumber dari peternakan, maka daging anjing punya potensi besar menularkan rabies maupun penyakit lainnya, seperti rabies yang paling ditakutkan.
Rabies sendiri merupakan infeksi virus pada otak dan sistem saraf yang umumnya ditularkan dari anjing melalui gigitan, cakaran, atau air liur.
Drh. Sunarto mengatakan, makhluk hidup yang diternakkan harus memenuhi beberapa syarat.
"Harus melalui beberapa prosedur untuk menjamin kesehatan hewan misalnya harus mendapat vaksin secara teratur, pengawasan yang ketat," katanya.
Baca Juga: Cara Mudah Cek Status Penerima BLT BPJS 500 Ribu per Bulan, Klik di Sini
Hal senada disampaikan dr. Tirta Prawita Sari, Msc, SpGK, ahli gizi di RS. Pondok Indah, Jakarta, "Secara umum tentang kandungan gizi pada semua daging adalah sama, yaitu protein.
"Namun selain itu perlu juga memperhatikan kesehatan hewan, karena di dalam kandungan daging hewan yang tidak sehat akan banyak terdapat parasit, bakteri bahkan virus," katanya kepada Kompas.com, Selasa (6/2/2018).(*)