"Saya mohon maaf terlebih pertama kepada keluarga dan orangtua anak yang saya telah vaksin. Saya mohon maaf, saya tidak ada niat apa pun," kata EO, dikutip dari Kompas.com."Saya hanya ingin membantu menjadi relawan untuk memberikan vaksin. Saya juga minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang diresahkan oleh kejadian ini," lanjutnya.EO mengaku, pada saat kejadian tersebut, dia telah menyuntikkan vaksin kepada 599 orang."Hari itu saya (suntik) vaksin 599 orang," ujar EO sambil terisak.EO berjanji akan menghadapi proses hukum.Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, EO telah mengakui kelalaiannya dalam menyuntikkan vaksin Covid-19.
Baca Juga: Ingin Bulu Mata Panjang? Coba 5 Pengobatan Rumahan Cara Alami Ini
EO merupakan relawan vaksinator yang memiliki kualifikasi sebagai tenaga kesehatan. "Ya jelas ya, jadi kelalaiannya. Yang bersangkutan sudah memvaksin hari itu sekitar 599 dan dia merasa memang lalai dia tidak memeriksa lagi karena mungkin sudah, harusnya kan memang diperiksa dulu," ucap Yusri. "Karena orang yang mau jadi vaksinator harus punya klasifikasi. Termasuk ibu EO ini punya klasifikasi untuk melakukan penyuntikan," sambungnya.Adapun penyuntikan vaksin Covid-19 kosong ini terjadi di salah satu sekolah di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.