Miliki Riwayat Hepatitis, Jerinx Divaksin Covid-19, Ini yang Dirasakannya Setelah Disuntik

Jerinx SID jalani vaksinasi covid-19 di Dokkes Polda Metro Jaya, Minggu (16/8/2021).

Jerinx SID jalani vaksinasi covid-19 di Dokkes Polda Metro Jaya, Minggu (16/8/2021).

GridHEALTH.id -  Aksi Jerinx menjalani vaksinasi Covid-19 di Biddokes Polda Metro Jaya pada Minggu (15/8/2021) rupanya menjadi sorotan warganet.

Bagaimana tidak, masyarakat tahunya I Gede Ari Astina atau Jerinx tak percaya pada virus corona (Covid-19).

Karenanya Jerinx SID selalu menolak mengenakan masker juga Rapid Test.

Tapi saat di Polda Metro Jaya, patuh menjalani apa yang tak pernah dilakukannya itu.

Jerinx memiliki alasan tersendiri untuk mengikuti vaksinasi Covid-19, untuk membatu Indonesia lekas bangkit lagi.

Baca Juga: Fakta Baru Vaksin Dari Hasil Studi Dalam Negeri, Walau Terpapar Covid-19 Risko Jalani Perawatan di RS Kecil

Meski begitu, Jerinx rupanya sempat berkonsultasi kepada dokter sebelum menjalani vaksinasi, lantaran riwayat penyakit hepatitis yang pernah diidapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Jerinx menyebut dr Indro berhasil meyakinkan untuk divaksinasi Covid-19.

"Saya memutuskan untuk menerima vaksin, setelah saya berdiskusi panjang dengan Virolog. Namanya Pakde Indro itu bisa dicari di Facebook," ujarnya, dikutip dari KompasTV.

Jerinx awalnya juga mengaku ragu untuk melakukan suntik vaksin karena riwayat hepatitis.

Baca Juga: Jangan Stres Dulu, Tidak Semua Bayi Perlu Inisiasi Menyusui Dini, Terlebih bagi Ibu dan Bayi dengan Kondisi Ini

"Saya menganjurkan kepada masyarakat luas agar konsul dulu dengan dokter. Khususnya bagi mereka yang punya riwayat penyakit, sebelum lakukan vaksin," katanya.

Apa yang disampaikan Jerinx SID benar. Berdasarkan rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) terkait vaksinasi Covid-19 pada pasien dengan penyakit penyerta atau komorbid (Revisi 9 Februari 2021), ada beberapa orang yang tidak diperbohkan menjalani vaksinasi Covid-19.

Di antaranya individu yang sedang mengalami penyakit infeksi akut, seperti infeksi yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A, B, C, atau D.

Baca Juga: Stok Vaksin Covid-19 Kembali Bertambah, Telah Tiba 5 Juta Dosis Vaksin di Indoensia

Namun, jika infeksinya sudah teratasi maka dapat dilakukan vaksinasi Covid-19.

Pada pasien infeksi TB yang menggunakan anti tuberkulosis (OAT) perlu minimal 2 minggu untuk layak divaksin.

Untuk itu, sebaiknya pasien berkonsultasi secara langsung pada dokter untuk diperiksa lebih lanjut.

Terlepas dari itu, usai menjalani vaksinasi Covid-19, Jerinx menceritakan efek samping vaksin Sinovac yang didapatkannya.

Baca Juga: Ramai TikTok Challenge Membekukan Madu Serasa Makan Permen, Ini Dampaknya Pada Kadar Gula Darah dan Pencernaan Kata Ahli

Pria bertato itu bahkan berguyon masih sanggup bermain drum karena tak mengalami efek samping apapun.

"Enggak ada apa apa. Masih bisa main drum," ujar Jerinx. (*)

#hadapicorona