Hasil penelitian ini juga telah dipublikasikan dalam jurnal Dove Medical Press, sebuah open access peer-review jurnal dan PubMed Central.
Meski begitu ekstrak propolis tersebut bukan obat demam berdarah, melainkan terapi tambahan untuk penyembuhan demam berdarah.
Hal ini pun ditegaskan langsung oleh Kasub SMF/Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Departemen Penyakit Dalam, Letnan Kolonel Ckm Dr. Soroy Lardo, Sp.PD, seperti dilansir dari Kompas.com (6/3/2015).
“Obat ini dijadikan sebagai terapi tambahan dalam pengobatan pasien DBD. Adapun variabel yang diselidiki yaitu penanda anti-inflamasi, tingkat trombosit, leukosit, hematokrit, dan suhu tubuh,” kata Soroy.
Selain Soroy, penelitian ini juga dilakukan oleh tim peneliti RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta yang terdiri dari Kolonel Ckm Dr. Djoko Wibisono, SpPD, Letnal Kolonerl Cfm Dr. Bagus Sulistyo Budhi, Sp.KJ, dan dokter asisten dr. Yongkie Iswandi Purnama.
Dalam penelitian, para responden dibagi menjadi dua kelompok, yang pertama mendapatkan ekstrak propolis propoelix 200 berbentuk kapsul dan kelompok kedua diberi plasebo (obat yang tidak memiliki zat aktif dan tidak memiliki efek apapun).
Baca Juga: 10 Tanaman yang Mampu Membantu Mempercepat Pengobatan Demam Berdarah