Find Us On Social Media :

Hari Terakhir PPKM Jawa Bali, Ini Data Kasus Sepekan (16 - 23 Agustus), Jakarta Zona Hijau Tetap Berlakukan Level 4

Ilustrasi PPKM Level 4 di Jawa Bali

GridHEALTH.id - Hari ini (23/8/2021) hari terakhir PPKM Jawa Bali 2021 yang diberlakukan sejak 16 Agustus 2021.

Seperti apa yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, saat mengumumkan perpanjangan PPKM level 4 pada 16 Agustsu 2021, PPKM Jawa Bali akan dievaluasi setiap minggu alias seminggu sekali.

Diperpanjang atau tidaknya PPKM Jawa Bali ditentukan dari hasil evaluasi, dan disampaikan melalui konfrensi pers pada hari terakhir PPKM Jawa Bali.

Hingga berita ini dipublish belum ada pengumuman pemerintah mengenai diperpanjang atau tidaknya PPKM Jawa Bali kedepannya.

Diluhat dari data kasus Covid-19 secara nasional, kondisi pandemi Covid-19 masih belum menunjukkan penurunan secara terus-menerus.

Ada hari di mana penambahan kasus menurun, tapi selang beberapa hari kembali naik.

Sementara itu, angka kematian akibat Covid-19 masih di atas 1.000a-an.

Baca Juga: Diberikan untuk Warga DKI Mulai Hari Ini, Simak Syarat Penerima Vaksin Pfizer!

Selengkapnya, berikut data kasus Covid-19 selama sepekan terkahir sejak diberlakukannya PPKM Jawa Bali (16/8/2021) hingga Minggu (22/8/2021), seperti dikutip dari Tribunnews.com (23/8/2021):

Senin, 16 Agustus 2021

* Kasus positif: 17.384 pasien

* Sembuh: 29.925 pasien

* Meninggal: 1.245 pasien

Selasa, 17 Agustus 2021

* Kasus positif: 20.741 pasien

* Sembuh: 32.225 pasien

* Meninggal: 1.180 pasien

Rabu, 18 Agustus 2021

Baca Juga: Dana Covid-19 Ditelantarkan, Presiden Bela Menkes, Mantan Petinju Dunia di Negara Tetangga Indonesia Ingatkan Prihal Korupsi

* Kasus positif: 15.768 pasien

* Sembuh: 29.794 pasien

* Meninggal: 1.128 pasien

Kamis, 19 Agustus 2021

* Kasus positif: 22.053 pasien

* Sembuh: 29.012 pasien

* Meninggal: 1.492 pasien

Jumat, 20 Agustus 2021

* Kasus positif: 20.004 pasien

* Sembuh: 26.122 pasien

* Meninggal: 1.348 pasien

Sabtu, 21 Agustus 2021

* Kasus positif: 16.744 pasien

* Sembuh: 23.011 pasien

* Meninggal: 1.361 pasien

Minggu, 22 Agustus 2021

* Kasus positif: 12.408 pasien

* Sembuh: 24.276 pasien

* Meninggal: 1.030 pasien.

Sementara itu diberitakan bahwa DKI Jakarta jusrtu telah berubah menjadi zona hijau Covid-19.

Baca Juga: Bahaya Roti Putih Bagi Penyandang Diabetes, Sebaiknya Dihindari

Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Jakarta sudah masuk zona hijau Covid-19 dan memenuhi herd imunity.

Klaim tersebut merujuk kepada adanya penurunan kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota akhir-akhir ini, dan seiring dengan meningkatnya pelaksanaan vaksinasi.

"Alhamdulillah Jakarta sudah masuk zona hijau dan sudah memenuhi herd immunity (kekebalan kelompok). Namun, demikian kami minta semua warga disiplin patuh dan taat protokol kesehatan," ujar Riza dilansir Kompas.com (23/8/2021), yang mengutip Antara.

Selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat, ia mengajak warga DKI Jakarta yang belum melaksanakan vaksinasi agar segera mendatangi sentra vaksinasi terdekat agar target vaksinasi segera tercapai.

Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Pemerintah pusat memiliki sejumlah pertimbangan dalam memutuskan perpanjangan PPKM Level 4 di Jakarta meski Ibu Kota sudah masuk zona hijau Covid-19.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Berisiko Tinggi Alami Badai Sitokin, Walau Telah Negatif, Paru-paru Bisa Rusak Hingga 60 Persen

Salah satu pertimbangannya adalah kondisi penanganan Covid-19 di daerah-daerah penyangga, yakni Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

"Yang dipertimbangkan pemerintah pusat itu adalah karena tetangga kanan-kiri (Bodetabek) masih belum 100 persen terkendali, maka bila ada perubahan di Jakarta, dikhawatirkan terjadi lonjakan kembali," kata Anies dalam diskusi virtual yang diunggah akun Youtube Gelora TV, Minggu (22/8/2021).

Lebih lanjut, Anies menjelaskan, pencapaian vaksinasi Covid-19 di Jakarta sudah mencapai 103 persen.

Sedangkan, pencapaian vaksinasi di kota-kota penyangga masih di bawah 50 persen. "Tetangga-tetangga kita ada yang 15 persen, ada yang 20 persen, ada yang baru 30-an (persen pencapaian) dari vaksinasi," ujar Anies.

Baca Juga: Inilah Mengapa Badai Sitokin Pada Pasien Covid-19 Mematikan

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah menaikkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah luar Jawa dan Bali yang memasuki hari terakhir (23/8) hari ini.Saleh pun menyarankan pemerintah kembali memperpanjang PPKM.

"Sekarang kan, pemerintah mengatakan, justru naiknya di luar Pulau Jawa. Jadi pindah ke luar Jawa. Di luar Jawa yang katanya naik itu, yang sekarang dinaikin levelnya," kata Saleh, lewat sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Senin (23/8).Sebaliknya, kata dia, pemerintah bisa mempertimbangkan menurunkan level dan sedikit melonggarkan mobilitas masyarakat untuk di daerah-daerah yang mulai mencatat tren penurunan kasus, seperti di Jawa dan Bali.Ia khawatir, pengetatan yang terus menerus dilakukan akan membuat masyarakat semakin jenuh. Dia menilai, menurunkan level PPKM untuk daerah yang mencatat pelandaian kasus tak jadi soal, asal pengawasan protokol kesehatan tetap diawasi dengan ketat.

Baca Juga: Satu Tahun yang Menentukan Bagi Perkembangan Otak Bayi, Tapi Bagaimana Kalau di Rumah Saja Gara-gara Lockdown?Sebab, menurut Saleh, pada prinsipnya, PPKM sebagai upaya untuk menekan mobilitas masyarakat adalah bagian dari penerapan protokol kesehatan."Jadi karena itu kita toleransi, bagaimana semua tetap melaksanakan prokes, tetap konsisten melaksanakan kegiatan, tapi tentu dengan pengurangan pembatasan, dan pelaksanaan prokes ini. Saya kira pemerintah tahu lah," katanya, seperti dikutip dari CNNIndonesia (23/8/2021).(*)