GridHEALTH.id - Banyak ahli medis sependapat bahwa penyakit diabetes dapat memengaruhi kesuburan wanita.
Bahkan mereka akan sulit atau lebih tepatnya tidak bisa hamil karena mengalami diabetes.
Melansir tulisan Dr. Pandit Palaskar di laman endoworldhospital.com, diabetes dapat menyebabkan pemendekan umur reproduksi wanita.
Hal ini karena diabetes dapat menyebabkan kemandulan pada wanita dengan menunda menarke, yakni siklus menstruasi pertama atau pendarahan menstruasi pertama sebagai tanda kesuburan.
Kondisi tersebut juga diperparah oleh fakta bahwa kadar gula yang tinggi pada penyandang diabetes menyebabkan penuaan ovarium yang cepat dan prematur yang dibuktikan dengan menopause dini.
Selama tahun-tahun reproduksi, diabetes secara konsisten dikaitkan dengan kelainan menstruasi juga.
Risiko oligomenore, atau periode tertunda, berbanding lurus dengan kadar glukosa darah.
Diabetes yang tidak terkontrol juga dapat berdampak negatif pada lingkungan mikro telur yang sedang tumbuh, sehingga mengganggu sintesis hormon ovarium, ovulasi, dan kualitas telur.
Baca Juga: Bahaya Roti Putih Bagi Penyandang Diabetes, Sebaiknya Dihindari
Lebih lanjut, hal itu dapat menyebabkan infeksi pada organ panggul seperti ovarium dan saluran tuba, yang mengganggu potensi kesuburan wanita.
Status diabetesnya mencegah embrio tertanam di dalam rahim, menyebabkan keguguran sebelum menyadari bahwa dia hamil.
Dalam hal ini, diabetes tidak mencegah pembuahan tetapi mencegah kehamilan yang sedang berlangsung.
Kadar glukosa yang tinggi dilaporkan meningkatkan kemungkinan keguguran pada wanita sebesar 30-60% menurut statistik yang dirilis oleh American Diabetes Association.
Baca Juga: Apa Jenis Olahraga Aman Bagi Penyandang Diabetes? Ini Jawaban Dokter
Bahkan ketika implantasi terjadi, ada risiko lain yang perlu dipertimbangkan, termasuk:
- Peningkatan risiko cacat lahir karena kerusakan sel embrio akibat tingginya kadar glukosa dalam darah.
- Bayi yang lebih besar menghasilkan operasi caesar, yang meningkatkan kemungkinan ibu terinfeksi.
- Peningkatan risiko diabetes gestasional pada ibu, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan lain bagi ibu dan bayi.
Selain mencegah implantasi embrio, kadar glukosa yang terlalu tinggi juga dapat memengaruhi kadar hormon di seluruh tubuh termasuk kadar estrogen, progesteron, dan testosteron yang sangat penting dna diperlukan untuk terjadinya kehamilan.
Baca Juga: Beser dan Ngompol Pada Lansia Dapat Disembuhkan Tanpa Obat-obatan
Itulah mengapa kontrol gula darah sangat penting untuk menjaga kesuburan.
Meskipun mungkin ada kekhawatiran jika menderita diabetes, apakah aman untuk hamil, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan diri untuk kehamilan.
Hal pertama yang mesti dilakukan tentu dengan menjaga kadar gula darah pada tingkat yang normal.
Tak lupa juga dengan rencana yang baik dan dedikasi untuk menjalankan pola makan dengan benar serta tetap sehat juga, peluang untuk melahirkan sangat tinggi, meskipun ada diagnosis diabetes.
Selain itu, bekerja sama dengan dokter kandungan pun menjadi kunci keberhasilan kehamilan pada penyandang diabetes.(*)
Baca Juga: Ketahui 4 Jenis Diabetes Insipidus Sesuai Dengan Penyebabnya
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL