Find Us On Social Media :

Air Tajin Dibuang Sayang, Bisa Untuk Mencegah Masalah Kesehatan Perut

Air tajin untuk mengatasi masalah kesehatan perut.

GridHEALTH.id - Air tajin adalah air bekas rebusan beras saat diproses menjadi nasi.

Biasnaya air tajin ini selalu dibuang.

Padahal sejatinya tidak mengapa untuk dikonsumsi.

Baca Juga: 10 Khasiat Dahsyat Kunyit Jika Dikonsumsi Secara Rutin, Jangan Kaget

Malah dipercaya menyehatkan.

Menurut informasi, air tajin jika kita konsumsi bisa datangkan manfaat kesehatan yang luar biasa untuk tubuh. Bahkan kabarnya, melansir SajianSedap.com, rutin minum air rebusan beras bisa mencegah penyakit gastroenteritis.

Gastroenteritis merupakan penyakit infeksi yang memicu inflamasi pada lambung dan usus.Sehingga penyakit yang juga dikenal sebagai flu perut atau meuntaber ini, melansir MayoClinic, bisa memicu gejala berupa diare berair, kram perut, mual atau muntah, dan terkadang demam.Seseorang bisa mengalami gastroenteritis ketika melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi virus atau mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.Jika sehat, mereka kemungkinan besar akan pulih tanpa ada komplikasi.

Baca Juga: Ini Akibatnya Jika Wanita Tidak Memakai Bra Dalam Jangka Waktu Lama

Namun jika yang terserang adalah bayi, anak-anak atau orang lanjut usia (lansia), yang diketahui memiliki sistem kekebalan rendah, gastroenteritis virus bisa mematikan.Pada kasus gastroenteritis, sebenarnya tidak ada pengobatan khusus yang efektif untuk mengobatinya, jadi pencegahan adalah kunci yang utama.Selain menghindari makanan dan air yang mungkin terkontaminasi, mencuci tangan secara menyeluruh dan sering adalah pertahanan terbaik untuk terhindar dari penyakit infeksi ini.

Nah, salah satu cara untuk mengobatasi maslaah perut satu ini dengan air rebusan beras alias air tajin. merupakan pencegahan yang bisa dijadikan pilihan Orang yang mengonsumsi air rebusan beras secara rutin akan terhindar dari penyakit gastroenteritis.

Bagaimana mengatasi penyakit gastroenteritis?

Baca Juga: Penyanyi Legendaris Elly Kasim Meninggal Akibat Masalah Pencernaan Kronis, Rizky Billar Ungkap Duka Mendalam: Beliau Mengurus Pernikahan Kita saat Sedang Sakit

1. Minum banyak cairan

Minum cairan, seperti minuman olahraga atau air, untuk mencegah dehidrasi.

Minum cairan terlalu cepat dapat memperburuk mual dan muntah, jadi cobalah untuk meneguk sedikit dan sering selama beberapa jam, daripada minum dalam jumlah banyak sekaligus.

2. Perhatikan buang air kecil

Kita harus buang air kecil secara teratur, dan air seni yang keluar harus ringan dan jernih.

Keluarnya urin berwarna gelap yang jarang adalah tanda dehidrasi.

Pusing dan pusing juga merupakan tanda-tanda dehidrasi.

Baca Juga: Pengobatan Rumahan Bagi Penyandang Diabetes 'Basah' Luka Sulit Kering

Jika salah satu dari tanda dan gejala ini terjadi dan kita tidak dapat minum cukup cairan, segera cari bantuan medis.

3. Makan dalam porsi kecil tapi sering

Cobalah untuk makan makanan dalam jumlah kecil sering jika mengalami mual.

Jika tidak, mulailah makan makanan yang hambar dan mudah dicerna secara bertahap, seperti biskuit, roti panggang, agar-agar, pisang, saus apel, nasi, dan ayam.

Berhenti makan jika mual terasa kembali.

Hindari susu dan produk susu, kafein, alkohol, nikotin, dan makanan berlemak atau berbumbu tinggi selama beberapa hari.

4. Istirahat

Baca Juga: Tampak Berbeda, Warganet Curiga Gisel Berbadan Dua: 'Udah Berapa Bulan?', Benarkah Hamil Muda?

Beristirahatlah yang banyak. Sebab penyakit ini dan dehidrasi dapat membuat kita lemah dan lelah.

Segera ke dokter

Itulah pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat terserang gastroenteritis.

Namun segera cari pertolongan medis jika:

- Muntah berlangsung lebih dari dua hari.

- Diare tak kunjung sembuh.

- Diare menjadi berdarah.

- Demam lebih dari 39 derajat Celsius atau lebih tinggi.

- Pusing atau pingsan terjadi saat berdiri.

- Kebingungan berkembang.

- Sakit perut yang mengkhawatirkan berkembang.(*)

Baca Juga: Warga Cek Cok Adu Mulut Antri Vaksin Pfizer, Menko Polhukam Mahfud Md; Distribusian Vaksin Covid-19 Belum Merata