GridHEALTH.id - Apakah vaksin coronavirus masih membantu mereka mantan pasien Covid-19?
Beberapa orang yang telah terinfeksi virus corona mempertanyakan apakah mereka benar-benar membutuhkan vaksin Covid-19.
Mengenai hal ini, pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) tetap merekomendasikan orang untuk divaksinasi terlepas dari apakah mereka sudah memiliki COVID-19.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Memicu Munculnya Superimunitas Pada Mantan Pasien SARS
Paslanya menurut CDC, masih belum jelas berapa lama kekebalan bertahan setelah infeksi terjadi.
Tapi penelitian telah menunjukkan, bahwa antibodi bertahan di dalam darah setidaknya selama delapan bulan setelah pasien sembuh dari Covid-19.
Tapi fakta lainnya yang juga harus kita lihat, beberapa pasien yang telah sembuh sembuh dari Covid-19, justru terinfeksi ulang.
Mengenai hal ini, kita harus tahu, Covid-19 memberi sistem kekebalan pada orang yang sebelumnya terinfeksi. Ini seperti kekuatan ekstra untuk melawan virus corona, termasuk terhadap varian baru yang lebih mudah menular.
Hanya saja, ada banyak varian dari virus corona.
“Jika Anda pernah terpapar COVID sebelumnya, jangan berpikir Anda kebal terhadap semua varian,” kata Benjamin Ollivere, ahli bedah trauma yang mempelajari COVID-19 di University of Nottingham di Inggris.
Memang para mantan pasien Covid-19 yang telah sembuh dalam tubuhnya mempunyai antibodi alami untuk melawan Covid-19, dan juga tubuhnya sudah terlatih.
Hanya saja, seperti yang dijelaskan di atas, itu tidak menjamin. Karenanya perlu mendapatkan vakasini Covid-19.
Satu dosis vaksin mungkin cukup untuk melindungi orang yang sudah terkena COVID-19, menurut penelitian berbasis laboratorium.
Satu suntikan untuk mereka yang pulih dari infeksi sebelumnya meningkatkan antibodi penyerang virus ke tingkat yang serupa dengan orang yang divaksinasi yang mendapat dua dosis vaksin mRNA.
Hal ini sudah dilaporkan peneliti pada 6 Agustus di JAMA.
Hasil penelitian lain yang telah dilaporkan pada 3 Agustus di Cell Reports, pun menyatakan satu suntikan vaksin Covid-19 pada mantan pasien Covid-19 memang sudah cukup untuk dapat mencapai tingkat tinggi dari subset sel kekebalan yang disebut sel T.
Sel T inilah yang membantu mengoordinasikan dan meningkatkan respons imun ketika seseorang terpapar virus lagi.
Itu menunjukkan bahwa orang yang memiliki COVID-19 dan kemudian divaksinasi dengan dosis tunggal dapat terlindungi seperti orang yang divaksinasi lengkap, yang tidak pernah sakit.
Tetapi apakah itu terjadi di dunia nyata, di luar lab? Jawabnnya tidak jelas.
Baca Juga: Cara Meredakan Vertigo Dengan Bahan Alami, Salah Satunya Dengan Cabai Rawit
Dari sebuah studi yang dipimpin CDC terhadap orang yang sebelumnya terinfeksi, didapatkan hasil; mereka yang telah sembuh dari infeksi Covid-19 tetapi tidak divaksin memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk terinfeksi lagi, dibandingkan rekan-rekan mereka yang divaksinasi.
Hal ini dilaporkan peneliti pada 6 Agustus di Morbidity and Mortality Weekly Report.
Selain itu, mantan pasien Covud-19 yang hanya mendapat satu suntikan vaksin mRNA atau telah menyelesaikan rejimen vaksin kurang dari dua minggu sebelum terinfeksi – sekitar 1,5 kali lebih mungkin terinfeksi ulang dibandingkan orang yang divaksinasi penuh.
Jadi memang benar satu suntikan menawarkan perlindungan, tetapi dua dosis bisa sedikit lebih baik.(*)