GridHEALTH.id - Secara global, setiap 3 menit seorang bayi terlahir dengan kondisi bibir sumbing dan/atau celah langit-langit.
“Di dunia, setiap hari ada 540 anak yang terlahir dengan kondisi bibir sumbing dan/atau celah langit-langit, sebuah kondisi yang apabila tidak ditangani dapat membawa dampak berkepanjangan bagi fisik maupun psikologi anak.
Kondisi bibir sumbing dan celah langit-langit adalah salah satu bentuk kelainan daerah kraniofasial (tulang kepala dan tulang wajah) yang ditandai dengan adanya celah pada bibir, gusi, dan langit-langit akibat gangguan fusi (fusion) pada masa kandungan.
Penyebabnya kerap tidak diketahui pasti, namun fokus terpenting adalah penanganannya.
Jika tidak segera ditangani, bibir sumbing dapat menyebabkan komplikasi masalah seperti kesulitan makan, bernapas, mendengar, berbicara, serta meningkatnya resiko malnutrisi, dan bahkan gangguan psikologis.
“Pernahkah kita sadari bahwa kemampuan untuk tersenyum merupakan nikmat yang luar biasa? Anak-anak yang terlahir dengan kondisi bibir sumbing pun berhak untuk mendapatkan senyum mereka. Bibir sumbing atau celah langit-langit mulut bukanlah aib, melainkan kondisi fisik yang sangat bisa diperbaiki.
Baca Juga: Layanan Operasi Bibir Sumbing Pada Anak Terpaksa Ditunda di Masa Pandemi Covid-19
Baca Juga: Banyak yang Bingung Beda Gejala Selesma dan Flu, Ini Penjelasannya
Kami di Smile Train bertekad untuk terus membantu menciptakan senyum-senyum berharga dari anak-anak di Indonesia, juga melalui para ahli dari Indonesia.